Bayi obesitas (kegemukan) memang kondisi yang terbilang cukup jarang terjadi. Umumnya, selama masih bayi, khususnya bayi baru lahir, mereka memiliki berat badan ideal. Namun, faktor genetik dari orang tua atau pun faktor lain juga dapat memengaruhi kondisi ini.
Lalu, sebagai orang tua, apa langkah yang harus dilakukan untuk menangani kondisi buah hatinya tersebut? Nah, apabila Anda ingin mengetahuinya, yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Obesitas pada Bayi?
Obesitas dapat disebabkan karena tidak seimbangnya jumlah asupan energi dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan, akibatnya energi berlebih didalah tubuh yang akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Kebutuhan energi yang rendah dikarenakan kurangnya aktivitas fisik serta rendahnya metabolisme. Berdasarkan grafik pertumbuhan anak menggunakan WHO Z-score, pada anak dengan IMT pada > +3 standar deviasi, maka anak telah mengidap obesitas.
Penyebab tersering terjadinya obesitas disebabkan karena faktor genetik obesitas dalam keluarga, pola asuh dan juga sedentary life style.
Sebagai contoh, ibu yang memberikan susu formula secara berlebihan maka bisa menyebabkan bayi kelebihan berat badan yang berujung pada obesitas. Pemberian makanan tinggi gula juga sangat memengaruhi risiko bayi terkena kondisi ini.
Selain itu, kondisi genetik juga dapat memengaruhinya. Ada tipe orang yang proses pembakaran makanan begitu cepat sehingga menyebabkan kebutuhan kalori lebih banyak. Ada yang lambat sehingga walau makan sedikit saja kebutuhan kalori tubuh tetap terpenuhi.
Nama | Obesitas pada Bayi |
Gejala Utama | Berat badan bayi melebihi angka normal |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis anak |
Penyebab Utama | Pola makan, pola asuh orang tua |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, wawancara medis dengan orang tua |
Faktor Risiko | Gaya hidup, genetik |
Pengobatan | Mengatur pola makan bayi |
Pencegahan | Pastikan untuk tidak memberikan makanan secara berlebih |
Komplikasi | Diabetes, hipertensi |
Faktor Risiko dan Penyebab Bayi Obesitas
Berdasarkan data dari Kemenkes RI, bahwasanya 1 dari 5 anak anak di Indonesia mengalami obesitas. Tentunya, hal ini perlu menjadi perhatian tersendiri bagi orang tua yang sedang melakukan perawatan pada anak. Nah, berikut ini beberapa pemicu yang bisa menimbulkan obesitas pada bayi:
- Riwayat genetik keluarga.
- Ibu mengalami obesitas saat kehamilan.
- Ibu menderita diabetes gestasional saat kehamilan.
- Metode persalinan C-section atau caesar.
- Konsumsi makanan tinggi gula.
- Konsumsi kalori berlebihan.
- Minum susu formula yang berlebihan.
Gejala Bayi Obesitas
Dilihat secara fisiknya, bayi yang mengalami obesitas bisa dilihat dari beberapa kondisi atau tanda berikut ini:
- Pipi yang begitu tembem.
- Perut buncit dan terdapat tumpukan lemak.
- Paha dan tangan berlipat-lipat.
- Leher tampak lebih pendek.
- Anak sering tidur mengorok, dan sering terbangun pada malam hari
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang ditunjukkan ketika bayi mengalami kegemukan. Di antaranya yaitu terjadi perubahan pada kulit bayi. Pada lipatan-lipatan, warna kulit berubah menjadi kehitaman atau dalam istilah medis di sebut acanthosis nigricans.
Tak hanya itu, bayi pun akan mudah mengalami kelelahan akibat beban yang di bawanya terlalu berat. Nafasnya pun akan cenderung lebih pendek dan terengah-engah. Semakin berkurangnya aktivitas fisik, tentunya kondisi ini bisa semakin memburuk.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter bisa mendiagnosis kondisi ini secara mudah. Yaitu dengan cara melihat kondisi fisik bayi dan melakukan pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan. Dokter juga mungkin akan melakukan wawancara kepada orang tua si buah hati untuk mengetahui penyebab dan riwayat kesehatan bayi.
Pencegahan Kegemukan pada Bayi
Obesitas pada bayi bisa dicegah melalui:
- Melakukan pola hidup sehat sejak masa awal kehamilan.
- Pastikan bayi juga mendapatkan pola hidup sehat sedari lahir.
- Berikan hanya ASI eksklusif saat 6 bulan pertama sejak kelahiran.
- Berikan MPASI jika sudah pada usia yang tepat.
- Pastikan tidak terus memberikan makanan bila bayi sudah kenyang.
Pengobatan Bayi Obesitas
Sebagai orang tua, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk membantu mengatasi bayi yang mengalami obesitas:
- EvaluasiBMI (indeks massa tubuh) bayi secara teratur.
- Menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang.
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
- Hindari makan sebelum waktunya.
- Pastikan bayi memiliki pola tidur yang sehat.
- Jika memungkinkan, tingkatkan aktivitas fisik bayi.
Komplikasi
Obesitas pada bayi tergolong kondisi yang membahayakan. Hal ini karena ada beragam komplikasi yang dapat terjadi seperti halnya:
- Diabetes tipe 2.
- Nyeri sendi.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Asma
- Perlemakan hati.
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter spesialis anak apabila buah hati Anda mengalami obesitas. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka bisa menimbulkan beragam komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan maupun mengganggu tumbuh kembang si buah hati.
Narasumber:
dr. Monica Katherina Soegiarto, Sp. A
Spesiais Anak
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Are Fat Babies Healthy? https://www.healthline.com/health/baby/fat-babies. Diakses 31 Desember 2024.
- Targeting childhood obesity early. https://news.harvard.edu/gazette/story/2012/09/targeting-childhood-obesity-early/. Diakses 31 Desember 2024.
- How much should I expect my baby to grow in the first year? https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-growth/faq-20058037. Diakses 31 Desember 2024.
- Your baby’s weight and height. https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/height-weight-and-reviews/baby-height-and-weight/. Diakses 31 Desember 2024.
- Childhood Obesity. https://www.healthline.com/health/weight-loss/weight-problems-in-children. Diakses 31 Desember 2024.
- Infant and toddler health. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/baby-fat/faq-20058296. Diakses 31 Desember 2024.
- Childhood obesity facts. http://www.cdc.gov/healthyschools/obesity/facts.htm. Diakses 31 Desember 2024.
- Defining childhood obesity. http://www.cdc.gov/obesity/childhood/defining.html. Diakses 31 Desember 2024.