Ginjal manusia memiliki peran vital sebagai bagian dari sistem ekskresi yang bertugas menyaring dan membuang hasil metabolisme yang tak dibutuhkan dalam darah. Glomerulonefritis terjadi ketika bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring itu mengalami kerusakan dan peradangan. Bila tak mendapat pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi yang serius.
Mengenal Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah kondisi medis yang mempengaruhi glomeruli, yakni bagian kecil di dalam ginjal yang berperan menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah untuk dibuang dalam bentuk urine. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang tahap demi tahap (kronis).
Selain itu, glomerulonefritis bisa bersifat primer, yaitu menyerang glomeruli secara langsung, atau sekunder alias muncul sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Ketika terjadi glomerulonefritis, limbah metabolisme, kelebihan cairan, dan toksin tak bisa disaring dengan baik ke urine dan justru menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala seperti pembengkakan dan kelelahan.
Glomerulonefritis adalah kondisi medis yang sangat mempengaruhi fungsi ginjal dan bisa menimbulkan dampak yang signifikan pada kesehatan seseorang. Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, belum ada obat untuk menyembuhkan pasien dengan kondisi ini. Namun pengelolaan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan mengoptimalkan kesehatan ginjal.
Gejala Glomerulonefritis
Gejala glomerulonefritis bisa berbeda antara satu orang dan yang lain. Perbedaan jenisnya, apakah akut atau kronis, turut mempengaruhi kemunculan gejala. Secara umum, gejala yang dialami meliputi:
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Pembengkakan pada wajah, perut, kaki, dan mata
- Urine berwarna gelap atau bercampur darah
- Terdapat buih dalam urine
- Kelelahan
- Penurunan nafsu makan
- Peningkatan berat badan tanpa penyebab jelas
- Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian bawah punggung
- Sering sakit kepala, nyeri sendi, dan mengalami gangguan penglihatan
- Jumlah urine yang dikeluarkan sedikit
Penyebab Glomerulonefritis
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan glomerulonefritis, di antaranya:
- Infeksi bakteri, virus, atau parasit, terutama bakteri streptokokus
- Gangguan autoimun seperti lupus eritematosus sistemik dan penyakit Berger
- Penyakit sistemik lain, termasuk peradangan pembuluh darah (vaskulitis)
- Penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi yang tak terkendali
- Penyakit genetik yang mempengaruhi ginjal
- Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi nonsteroid, beberapa jenis antibiotik, obat ACE inhibitor dan toksin seperti senyawa kimia dan logam berat
- Penyakit ginjal kronis
Cara Dokter Mendiagnosis Glomerulonefritis
Selain menanyai pasien mengenai gejala dan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis glomerulonefritis, seperti:
- Pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tanda glomerulonefritis yang tampak, seperti pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
- Analisis urine untuk mengecek keberadaan protein berlebih dan darah dalam urine
- Tes darah untuk mengetahui sejauh mana fungsi ginjal
- Tes imunologi bila ada dugaan penyebabnya adalah gangguan autoimun
- Pencitraan medis dengan ultrasonografi atau metode lain untuk mengamati struktur ginjal lebih jelas
- Biopsi ginjal dengan mengambil sampel jaringan ginjal untuk dianalisis di laboratorium dengan mikroskop
Cara Mengatasi Glomerulonefritis
Penyakit ginjal seperti glomerulonefritis membutuhkan penanganan medis yang berfokus pada pengendalian dan pencegahan komplikasi. Caranya antara lain:
- Pengendalian tekanan darah, antara lain dengan konsumsi obat penurun tekanan darah
- Pemberian obat diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh yang memicu pembengkakan
- Penggunaan obat anti-inflamasi atau imunosupresan untuk meredakan peradangan dan reaksi sistem kekebalan tubuh
- Mengurangi asupan protein dan garam demi meringankan beban kerja ginjal
- Menjaga kadar gula darah dalam batas normal antara lain lewat pengaturan pola makan dan olahraga teratur
- Transplantasi ginjal bagi pasien dengan ginjal yang sudah rusak berat dan tak merespons pengobatan konvensional
Komplikasi Glomerulonefritis
Glomerulonefritis bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius bila tak dikendalikan secara medis. Di antaranya:
- Gagal ginjal
- Pembengkakan paru-paru
- Kerusakan pembuluh darah
- Anemia
- Gangguan keseimbangan elektrolit
- Mudah terkena infeksi, terutama saluran kemih dan ginjal
- Fungsi ginjal menurun hingga hilang
- Terbentuknya gumpalan darah yang bila terlepas bisa menyumbat aliran darah ke organ vital, termasuk otak
Pencegahan Glomerulonefritis
Cara utama untuk mencegah glomerulonefritis adalah dengan menjaga kesehatan ginjal melalui penerapan gaya hidup sehat. Berikut ini sejumlah langkah pencegahan yang bisa diambil:
- Menjaga kebersihan diri, seperti rajin mencuci tangan terutama setelah memakai toilet dan sebelum makan
- Menjaga jarak dari orang yang sedang sakit, terutama yang menunjukkan gejala infeksi bakteri streptokokus
- Menjalani vaksinasi sesuai dengan rekomendasi dokter
- Bagi yang memiliki penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi ginjal, jalani perawatan medis sesuai dengan yang disarankan, misalnya mengendalikan kadar gula darah bagi yang punya diabetes dan menjaga tekanan darah normal bagi pengidap hipertensi
- Mengikuti rencana perawatan dari dokter bagi yang memiliki kondisi autoimun
- Menghindari paparan zat kimia dan toksin yang bisa merusak ginjal, gunakan alat pelindung seperti masker dan sarung tangan bila beraktivitas di lingkungan yang berisiko
- Mempraktikkan pola makan gizi seimbang dan berolahraga secara teratur
- Minum air putih yang cukup
- Tidak merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan
- Menghindari obat-obatan yang berisiko merusak ginjal kecuali diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi tertentu
Kapan Harus ke Dokter?
Datangi dokter bila melihat ada darah dalam urine atau urine berwarna gelap. Bisa jadi itu tanda glomerulonefritis. Begitu pula bila merasakan gejala yang mungkin berkaitan dengan masalah ginjal seperti nyeri sendi, kelelahan, dan masalah pernapasan.
Narasumber:
Prof. dr. Taralan Tambunan, Sp. A, Subsp. Nefro
Spesialis Anak Konsultan Nefrologi
Primaya Hospital PGI Cikini
Referensi:
- Glomerulonephritis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/glomerulonephritis. Diakses 13 Desember 2023
- What is Glomerulonephritis?. https://www.kidney.org/atoz/content/glomerul#what-treatment-available-glomerulonephritis. Diakses 13 Desember 2023
- Glomerulonephritis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560644/. Diakses 13 Desember 2023
- Glomerulonephritis: immunopathogenesis and immunotherapy. https://www.nature.com/articles/s41577-022-00816-y. Diakses 13 Desember 2023
- Overview-Glomerulonephritis. https://www.nhs.uk/conditions/glomerulonephritis/. Diakses 13 Desember 2023
- Glomerulonephritis. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/207. Diakses 13 Desember 2023
- What to Know About Glomerulonephritis. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-to-know-glomerulonephritis. Diakses 13 Desember 2023