Hepatitis adalah penyakit yang tercatat berulang kali mewabah di berbagai negara di seluruh dunia. Maka ketika muncul laporan kasus hepatitis akut misterius di sejumlah negara pada 2022, para pemangku kepentingan dan pakar kesehatan segera menaikkan tingkat kewaspadaan. Masyarakat diimbau agar lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan serta segera bertindak ketika melihat ada gejala hepatitis yang muncul pada diri dan orang-orang di sekitar. Diare terutama pada anak-anak kadang disalahartikan sebagai diare biasa padahal merupakan salah satu gejala hepatitis akut.
Apa Itu Hepatitis Akut
Hepatitis akut adalah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi yang ditandai dengan peradangan hati hingga mengakibatkan gangguan fungsi hati dalam jangka pendek. Kebalikan dari hepatitis akut adalah hepatitis kronis, yakni kondisi peradangan hati yang terjadi dalam waktu lama.
Perbedaan utama hepatitis akut dan hepatitis kronis terletak pada lamanya gejala dirasakan pasien. Gejala hepatitis akut bertahan kurang dari enam bulan dan dapat pulih tanpa penanganan khusus. Sedangkan gejala hepatitis kronis berlangsung lebih dari enam bulan dan dapat berkembang menjadi penyakit lain yang lebih serius, termasuk kerusakan hati yang parah, kanker hati, hingga kematian.
Gejala hepatitis akut sering kali berbeda dengan hepatitis kronis. Diare adalah salah satu gejala yang kerap muncul baik pada hepatitis akut maupun kronis. Namun diare bukanlah gejala hepatitis yang khas sehingga butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat memastikan bahwa seseorang yang mengalami diare itu terkena hepatitis.
Dalam kasus hepatitis akut misterius pada 2022, anak-anak yang dirawat di rumah sakit juga menunjukkan gejala diare.
Penyebab Hepatitis Akut
Penyakit hepatitis akut umumnya terkait dengan infeksi virus hepatitis. Terdapat lima jenis virus hepatitis yang telah teridentifikasi, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun yang paling sering memicu hepatitis akut adalah virus jenis A dan B. Virus hepatitis C lebih kerap menyebabkan hepatitis kronis.
Meski seringnya terjadi karena penularan virus, hepatitis akut juga bisa dipicu faktor lain. Misalnya infeksi bakteri dan jamur serta konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, obat-obatan, dan zat beracun yang masuk ke tubuh hingga menyebabkan peradangan hati.
Adapun penyebab hepatitis akut misterius yang dilaporkan merebak di kalangan anak-anak sejak April 2022 belum dapat dipastikan. Karena itulah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai hepatitis akut parah yang belum diketahui asal-usulnya.
Para peneliti sedang mendalami adenovirus sebagai salah satu kemungkinan penyebab gejala hepatitis akut misterius. Adenovirus adalah jenis virus yang biasanya menyebabkan penyakit umum seperti flu. Faktor lain juga tengah diteliti untuk melihat pengaruhnya terhadap penularan hepatitis akut misterius, seperti paparan racun dan infeksi lain. Menurut WHO, efek samping Covid-19 tak dicurigai sebagai pemicu hepatitis akut misterius karena kebanyakan pasien anak berusia muda dan belum mendapat vaksin Covid-19.
Apa Itu Diare
Diare adalah kondisi ketika seseorang lebih sering buang air besar daripada kebiasaan sehari-hari dengan feses yang berair dan kadang dibarengi sakit perut, demam, serta penurunan berat badan. Dibanding orang dewasa, anak-anak lebih sering mengalami diare karena paparan kontaminasi kuman pada makanan atau minuman. Diare juga merupakan salah satu gejala hepatitis akut ataupun kronis yang umum terjadi.
Diare yang menjadi gejala hepatitis akut berbeda dengan diare biasa. Diare biasa bisa bersifat akut maupun kronis. Diare disebut akut bila berlangsung selama kurang dari 14 hari, sedangkan diare kronis umumnya dialami lebih dari 14 hari. Diare akut bisa berkembang menjadi kronis dan parah jika penyebabnya adalah penyakit serius.
Sebagian besar kasus diare dapat sembuh sendiri dengan obat-obatan yang bisa didapatkan dari apotek atau toko obat. Karena itu, dalam kasus diare parah atau kronis, pasien perlu menjalani pemeriksaan medis untuk mendapat obat resep dokter. Diare bisa menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi, iritasi kulit di sekitar anus, ketidakseimbangan elektrolit yang membuat badan lemas, dan infeksi yang menyebar ke area organ lain.
Penyebab Diare
Ada sederet penyebab diare, seperti:
- Virus: di antaranya enteric adenovirus, cytomegalovirus, astrovirus, norovirus, rotavirus, dan coronavirus.
- Bakteri: misalnya Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella yang mencemari makanan dan air.
- Parasit: contohnya Entamoeba histolytica, Cryptosporidium parvum, Blastocystis hominis, dan Giardia lamblia.
- Intoleransi laktosa: kondisi ketika seseorang tak bisa mencerna laktosa atau semacam gula yang terdapat dalam produk peternakan.
- Fruktosa: kandungan gula alami yang terdapat dalam beberapa buah dan madu ini bisa memicu diare ketika tak bisa dicerna dengan baik.
- Pemanis buatan: pemanis buatan seperti mannitol, erythritol, dan sorbitol yang tak bisa terserap tubuh dapat menyebabkan diare pada orang sehat.
- Operasi: diare bisa terjadi seusai prosedur pengangkatan usus atau kantong empedu.
- Masalah pencernaan lain: misalnya penyakit Crohn, sindrom iritasi usus besar, dan penyakit seliak.
Di kalangan anak-anak, penyebab diare yang paling banyak adalah virus. Keracunan dan alergi makanan juga termasuk sering memicu diare pada anak.
Perbedaan Gejala Hepatitis Akut dan Diare Biasa
Salah satu gejala hepatitis akut misterius yang dilaporkan di sejumlah negara adalah diare. Namun orang tua mungkin akan kebingungan ketika membedakan mana diare yang gejala hepatitis akut misterius dan mana yang diare biasa. Berikut ini perbedaan keduanya:
Diare biasa
- Frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari
- Tinja lebih berair atau lembek
- Terdapat lendir pada tinja
- Bau tinja lebih menyengat dan berbau asam
- Biasanya ringan
- Disertai demam tinggi dan muntah-muntah
- Bisa sembuh dalam 2-3 hari
- Perut terasa kembung
Diare gejala hepatitis akut misterius
- Seperti diare biasa, tapi ada tambahan seperti:
- Sakit perut bagian bawah akibat peradangan hati
- Warna kulit dan putih mata berubah menguning
- Urine berwarna gelap pekat
- Biasanya demam lebih ringan
Kapan ke Dokter
Bagi orang awam, membedakan perbedaan gejala hepatitis akut dan diare biasa mungkin tidak mudah. Karena itu, jika anak mengalami diare yang tidak sembuh hingga lebih dari dua hari meski sudah diberi obat, sebaiknya orang tua membawanya ke dokter. Jikapun bukan diare akut penyebabnya, bisa jadi ada infeksi serius lain yang memicu diare tersebut.
Reviewed by
dr. Frieda Handayani, SpA (K)
Dokter spesialis anak Konsultan Gastro Hepatologi
Referensi:
- Kasus Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Etiologinya. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/kasus-hepatitis-akut-yang-tidak-diketahui-etiologinya-acute-hepatitis-of-unknown-aetiology. Diakses 22 Mei 2022
- Multi-Country – Acute, severe hepatitis of unknown origin in children. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376. Diakses 22 Mei 2022
- Acute Hepatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551570/. Diakses 22 Mei 2022
- Hepatitis outbreak in children in US and Europe may be linked to adenovirus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/hepatitis-outbreak-in-children-in-us-and-europe-may-be-linked-to-adenovirus#Vigilance. Diakses 22 Mei 2022
- Persistent, Fulminant Watery Diarrhea Complicating Chronic Active Hepatitis. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0016508572801847. Diakses 22 Mei 2022
- Overview of hepatitis A virus infection in children. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-hepatitis-a-virus-infection-in-children. Diakses 22 Mei 2022
