• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Voltadex, Bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan

voltadex

Nyeri dengan berbagai bentuk dan intensitasnya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri otot setelah olahraga, sakit kepala yang membuyarkan konsentrasi, hingga nyeri sendi yang membuat mobilitas terbatas dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Voltadex adalah salah satu produk obat yang kerap digunakan untuk meredakan nyeri ini.

Apa Itu Voltadex?

Voltadex adalah merek dagang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini mengandung bahan aktif diklofenak yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berperan dalam produksi prostaglandin, senyawa yang berperan dalam proses terjadinya peradangan, nyeri, dan demam.

buat jani dokter primaya

Menurut sebuah studi di jurnal Reumatologia, diklofenak memiliki tingkat efikasi yang tinggi dalam penanganan nyeri kronis akibat penyakit rematik. Voltadex tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet oral dan gel oles, sehingga fleksibel untuk berbagai kebutuhan medis.

Diklofenak yang dikandung dalam Voltadex memang merupakan salah satu NSAID yang paling efektif dengan khasiat yang terbilang cepat terasa, biasanya dalam 30 menit setelah pemberian.

Manfaat  

Voltadex menawarkan sejumlah manfaat, terutama dalam mengatasi nyeri dan peradangan. Berikut ini beberapa kondisi yang biasa diatasi dengan Voltadex:

  • Nyeri akut: misalnya nyeri akibat cedera olahraga, pemeriksaan gigi, atau pascaoperasi
  • Nyeri kronis: termasuk osteoartritis dan reumatoid artritis
  • Dismenore: nyeri menstruasi atau kram perut yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Migrain: dalam beberapa kasus, Voltadex juga digunakan untuk mengatasi gejala migrain

Dosis dan Aturan Pakai  

Dosis Voltadex bergantung pada kondisi yang diobati dan respons pasien terhadap pengobatan serta bentuk sediaan yang digunakan. Berikut ini panduan umumnya:

  • Obat oral: 50-150 mg per hari, dibagi dalam 2-3 dosis
  • Gel topikal: Oleskan 2-4 kali sehari pada area yang nyeri

Untuk pemakaian obat oral, jika satu dosis terlupa hingga tiba waktunya dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan lanjutkan dengan dosis berikutnya tanpa menggandakan dosis. Bila ingat sebelum dosis berikutnya, segera konsumsi dosis awal yang terlupa.

Penggunaan pada anak-anak harus sesuai dengan rekomendasi dokter untuk meminimalkan risiko efek samping. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai dosis dan aturan pakai yang tepat. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga:  Manfaat Asam Mefenamat Untuk Redakan Nyeri

Bagaimana Cara Menggunakan Voltadex?

Sebelum menggunakan Voltadex, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan pada kemasan dan mengikuti arahan dokter atau apoteker. Cara penggunaan obat ini disesuaikan dengan bentuk sediaannya, yakni:

  • Tablet: dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
  • Gel: dioleskan langsung pada area yang sakit, biasanya untuk nyeri otot atau sendi

Cara Penyimpanan  

Voltadex harus disimpan secara tepat guna menjaga efektivitasnya. Berikut ini tipnya:

  • Simpan di tempat yang sejuk dan kering dan terhindar dari sinar matahari langsung
  • Pastikan tempat penyimpanan obat tertutup rapat dan tak dapat dijangkau anak-anak
  • Jangan simpan di tempat lembap, termasuk area kamar mandi dan kulkas, karena kelembapan dapat merusak obat

Interaksi Voltadex dengan Obat Lain

Voltadex bisa berinteraksi dengan beberapa obat lain dan berpotensi meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitasnya. Berikut ini sejumlah interaksi yang perlu diperhatikan:

  • Antikoagulan, seperti warfarin: meningkatkan risiko perdarahan
  • Kortikosteroid: meningkatkan risiko iritasi lambung
  • Diuretik: efek diuretik dapat berkurang
  • ACE inhibitor, seperti lisinopril: mengurangi efektivitasnya dalam menurunkan tekanan darah
  • Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lain: meningkatkan risiko efek samping pencernaan
  • Litium: peningkatan kadar litium dalam darah
  • Metotreksat: meningkatkan toksisitas methotreksat

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Voltadex

Sebelum menggunakan Voltadex, pasien perlu memperhatikan sejumlah hal, seperti:

  • Riwayat alergi: jangan gunakan Voltadex jika ada riwayat alergi terhadap diklofenak atau NSAID lain
  • Riwayat penyakit lambung: antara lain tukak lambung atau gastritis
  • Penyakit jantung: konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum menggunakan obat ini bagi pasien dengan riwayat penyakit jantung
  • Penyakit ginjal: Voltadex bisa mempengaruhi fungsi ginjal sehingga penting untuk memantau fungsi ginjal selama pengobatan
  • Kehamilan dan menyusui: harus berdasarkan anjuran dokter, penggunaan selama trimester ketiga kehamilan tidak disarankan
Baca Juga:  Apa Itu Bintamox, Apa Saja Manfaatnya?

Efek Samping dan Bahaya  

Seperti obat lain, Voltadex dapat menimbulkan efek samping yang mesti diperhatikan, antara lain:

  • Masalah pencernaan: mual, muntah, atau nyeri perut
  • Reaksi alergi: ruam kulit, gatal, atau pembengkakan
  • Gangguan ginjal: peningkatan kadar kreatinin dalam darah
  • Peningkatan tekanan darah: terutama akibat penggunaan jangka panjang
  • Asma: diklofenak bisa memicu serangan asma pada beberapa orang
  • Tukak lambung/usus: peningkatan risiko perdarahan lambung dan usus

Alternatif Obat Sejenis  

Sejumlah obat antiinflamasi nonsteroid lain bisa menjadi alternatif diklofenak yang terkandung dalam Voltadex, antara lain:

  • Ibuprofen: umumnya digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang
  • Naproksen: biasanya untuk nyeri kronis, durasi kerjanya lebih panjang dibanding ibuprofen dan diklofenak
  • Aspirin: memiliki efek antikoagulan selain dapat meredakan nyeri
  • Meloksikam: risiko efek samping lambungnya lebih rendah
  • Selekoksib: lebih aman untuk saluran pencernaan

Pilihan obat yang tepat bergantung pada kondisi dan kebutuhan tiap individu. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan obat yang paling sesuai.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila nyeri tak kunjung membaik setelah menggunakan Voltadex, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Begitu pula jika mengalami efek samping yang serius, segera hentikan penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter.

Narasumber:

Apt. Nella Yulia Marpaung, S. Farm

Apoteker

Primaya Hospital Inco Sorowako

 

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below