Nyeri dengan berbagai bentuk dan intensitasnya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri otot setelah olahraga, sakit kepala yang membuyarkan konsentrasi, hingga nyeri sendi yang membuat mobilitas terbatas dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Voltadex adalah salah satu produk obat yang kerap digunakan untuk meredakan nyeri ini.
Apa Itu Voltadex?
Voltadex adalah merek dagang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini mengandung bahan aktif diklofenak yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berperan dalam produksi prostaglandin, senyawa yang berperan dalam proses terjadinya peradangan, nyeri, dan demam.
Menurut sebuah studi di jurnal Reumatologia, diklofenak memiliki tingkat efikasi yang tinggi dalam penanganan nyeri kronis akibat penyakit rematik. Voltadex tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet oral dan gel oles, sehingga fleksibel untuk berbagai kebutuhan medis.
Diklofenak yang dikandung dalam Voltadex memang merupakan salah satu NSAID yang paling efektif dengan khasiat yang terbilang cepat terasa, biasanya dalam 30 menit setelah pemberian.
Manfaat Â
Voltadex menawarkan sejumlah manfaat, terutama dalam mengatasi nyeri dan peradangan. Berikut ini beberapa kondisi yang biasa diatasi dengan Voltadex:
- Nyeri akut: misalnya nyeri akibat cedera olahraga, pemeriksaan gigi, atau pascaoperasi
- Nyeri kronis: termasuk osteoartritis dan reumatoid artritis
- Dismenore: nyeri menstruasi atau kram perut yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari
- Migrain: dalam beberapa kasus, Voltadex juga digunakan untuk mengatasi gejala migrain
Dosis dan Aturan Pakai Â
Dosis Voltadex bergantung pada kondisi yang diobati dan respons pasien terhadap pengobatan serta bentuk sediaan yang digunakan. Berikut ini panduan umumnya:
- Obat oral: 50-150 mg per hari, dibagi dalam 2-3 dosis
- Gel topikal: Oleskan 2-4 kali sehari pada area yang nyeri
Untuk pemakaian obat oral, jika satu dosis terlupa hingga tiba waktunya dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan lanjutkan dengan dosis berikutnya tanpa menggandakan dosis. Bila ingat sebelum dosis berikutnya, segera konsumsi dosis awal yang terlupa.
Penggunaan pada anak-anak harus sesuai dengan rekomendasi dokter untuk meminimalkan risiko efek samping. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai dosis dan aturan pakai yang tepat. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bagaimana Cara Menggunakan Voltadex?
Sebelum menggunakan Voltadex, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan pada kemasan dan mengikuti arahan dokter atau apoteker. Cara penggunaan obat ini disesuaikan dengan bentuk sediaannya, yakni:
- Tablet: dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
- Gel: dioleskan langsung pada area yang sakit, biasanya untuk nyeri otot atau sendi
Cara Penyimpanan Â
Voltadex harus disimpan secara tepat guna menjaga efektivitasnya. Berikut ini tipnya:
- Simpan di tempat yang sejuk dan kering dan terhindar dari sinar matahari langsung
- Pastikan tempat penyimpanan obat tertutup rapat dan tak dapat dijangkau anak-anak
- Jangan simpan di tempat lembap, termasuk area kamar mandi dan kulkas, karena kelembapan dapat merusak obat
Interaksi Voltadex dengan Obat Lain
Voltadex bisa berinteraksi dengan beberapa obat lain dan berpotensi meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitasnya. Berikut ini sejumlah interaksi yang perlu diperhatikan:
- Antikoagulan, seperti warfarin: meningkatkan risiko perdarahan
- Kortikosteroid: meningkatkan risiko iritasi lambung
- Diuretik: efek diuretik dapat berkurang
- ACE inhibitor, seperti lisinopril: mengurangi efektivitasnya dalam menurunkan tekanan darah
- Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lain: meningkatkan risiko efek samping pencernaan
- Litium: peningkatan kadar litium dalam darah
- Metotreksat: meningkatkan toksisitas methotreksat
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Voltadex
Sebelum menggunakan Voltadex, pasien perlu memperhatikan sejumlah hal, seperti:
- Riwayat alergi: jangan gunakan Voltadex jika ada riwayat alergi terhadap diklofenak atau NSAID lain
- Riwayat penyakit lambung: antara lain tukak lambung atau gastritis
- Penyakit jantung: konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum menggunakan obat ini bagi pasien dengan riwayat penyakit jantung
- Penyakit ginjal: Voltadex bisa mempengaruhi fungsi ginjal sehingga penting untuk memantau fungsi ginjal selama pengobatan
- Kehamilan dan menyusui: harus berdasarkan anjuran dokter, penggunaan selama trimester ketiga kehamilan tidak disarankan
Efek Samping dan Bahaya Â
Seperti obat lain, Voltadex dapat menimbulkan efek samping yang mesti diperhatikan, antara lain:
- Masalah pencernaan: mual, muntah, atau nyeri perut
- Reaksi alergi: ruam kulit, gatal, atau pembengkakan
- Gangguan ginjal: peningkatan kadar kreatinin dalam darah
- Peningkatan tekanan darah: terutama akibat penggunaan jangka panjang
- Asma: diklofenak bisa memicu serangan asma pada beberapa orang
- Tukak lambung/usus: peningkatan risiko perdarahan lambung dan usus
Alternatif Obat Sejenis Â
Sejumlah obat antiinflamasi nonsteroid lain bisa menjadi alternatif diklofenak yang terkandung dalam Voltadex, antara lain:
- Ibuprofen: umumnya digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang
- Naproksen: biasanya untuk nyeri kronis, durasi kerjanya lebih panjang dibanding ibuprofen dan diklofenak
- Aspirin: memiliki efek antikoagulan selain dapat meredakan nyeri
- Meloksikam: risiko efek samping lambungnya lebih rendah
- Selekoksib: lebih aman untuk saluran pencernaan
Pilihan obat yang tepat bergantung pada kondisi dan kebutuhan tiap individu. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan obat yang paling sesuai.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila nyeri tak kunjung membaik setelah menggunakan Voltadex, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Begitu pula jika mengalami efek samping yang serius, segera hentikan penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter.
Narasumber:
Apt. Nella Yulia Marpaung, S. Farm
Apoteker
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Bioavailability of diclofenac potassium at low doses. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1884962/. Diakses 26 Desember 2024
- Onset of action of diclofenac potassium liquid-filled capsules in dental surgery patients. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21770716/. Diakses 26 Desember 2024
- 8 Diclofenac Interactions to Watch Out for. https://www.goodrx.com/voltaren/interactions. Diakses 26 Desember 2024
- Diclofenac in the treatment of pain in patients with rheumatic diseases. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6052370/. Diakses 26 Desember 2024
- Voltadex. https://www.k24klik.com/p/voltadex-25mg-tab-50s-8745#. Diakses 26 Desember 2024
- Diclofenac Oral. https://www.medcentral.com/drugs/monograph/4284-389002/diclofenac-oral. Diakses 26 Desember 2024
- Diclofenac Topical (arthritis pain). https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a611002.html. Diakses 26 Desember 2024