• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Gigi Ngilu: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Gigi ngilu

Meminum es teh manis jumbo di tengah cuaca yang panas seharusnya menjadi hal yang menyenangkan. Tapi tidak bagi orang yang memiliki gigi sensitif. Gigi yang terasa ngilu atau nyeri sesaat setelah tersentuh dinginnya es teh akan mengakibatkan ketidaknyamanan. Walau kerap dianggap sepele, gigi ngilu bisa menandakan adanya masalah kesehatan gigi yang lebih serius. Dalam artikel berikut ini akan dibahas seputar gigi ngilu, dari gejala, penyebab, cara mengatasi, hingga langkah-langkah pencegahannya.

Mengenal Gigi Ngilu

Gigi ngilu adalah sensasi ketidaknyamanan berupa rasa nyeri tajam yang terjadi pada gigi yang biasanya muncul sebagai respons atas rangsangan tertentu. Rangsangan terhadap gigi itu bisa berupa makanan atau minuman yang panas, dingin, manis, atau asam. Sensasi ini biasanya hanya sementara, tapi bisa juga menjadi kronis dalam sejumlah kasus.

buat jani dokter primaya

Dalam dunia medis, gigi ngilu disebut sebagai dentin hypersensitivity. Menurut FDI World Dental Federation, masalah medis ini termasuk umum di masyarakat, tapi sering disalahpahami. Menurut berbagai studi, orang dewasa paling banyak mengalami kondisi ini dengan prevalensi 3-57 persen, tergantung populasi yang diteliti dan metode investigasi yang digunakan.

Gigi ngilu bisa terjadi bila lapisan pelindung gigi, yaitu enamel atau email, terkikis atau ketika gusi mengalami penyusutan atau penurunan sehingga bagian dentin yang lebih sensitif terekspos. Dentin adalah lapisan di bawah enamel yang memiliki tubulus kecil yang terhubung langsung dengan saraf gigi. Ketika tubulus itu terkena rangsangan tertentu, gigi akan terasa ngilu.

Gejala Gigi Ngilu

Gejala gigi ngilu yang utama adalah kemunculan rasa nyeri yang tajam dan menusuk secara tiba-tiba ketika gigi terkena rangsangan tertentu yang bisa bersumber dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Gigi juga mungkin terasa nyeri ketika menghirup udara yang dingin lewat mulut.

Umumnya rasa nyeri hanya singkat dan segera hilang begitu rangsangan tak ada di mulut. Gejala lain yang umum termasuk ketidaknyamanan ketika menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang (flossing) Rasa ngilu itu bisa datang dari salah satu ataupun sejumlah gigi sekaligus.

Penyebab Gigi Ngilu

Terdapat sejumlah hal yang bisa memicu gigi ngilu, terutama terkait dengan kondisi mulut atau gigi. Di antaranya:

  • Enamel yang merupakan lapisan terluar pelindung gigi mengalami kerusakan, misalnya akibat:
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman asam, termasuk soda
  • Sering menyikat gigi terlalu keras
  • Penggunaan pasta gigi yang mengandung bahan keras
  • Penyusutan jaringan gusi akibat penyakit gusi seperti gingivitis atau periodontitis yang membuat bagian akar gigi tak terlindungi lagi oleh enamel
  • Gigi retak atau berlubang sehingga bagian dentin dan saraf gigi terekspos
  • Penggunaan produk pemutih gigi dengan bahan kimia yang bisa memicu sensitivitas pada gigi
  • Kebiasaan menggemeratakkan gigi yang dapat membuat enamel gigi aus
  • Efek samping prosedur gigi, seperti scaling dan penambalan gigi
Baca Juga:  Kenapa Bibir Kering Padahal Sudah Banyak Minum?

Cara Dokter Mendiagnosis Gigi Ngilu

Guna memastikan penyebab dan menegakkan diagnosis gigi ngilu, dokter perlu menjalankan sejumlah langkah yang meliputi:

  • Wawancara dan pemeriksaan riwayat medis, termasuk seputar gejala yang dialami seperti kapan muncul, apa faktor pemicunya, dan berapa lama
  • Pemeriksaan fisik gigi dan gusi secara langsung untuk mengevaluasi kondisi enamel dan gusi serta mencari tanda-tanda kerusakan gigi atau penyakit gusi
  • Tes sensitivitas dengan alat yang bisa menghasilkan udara dingin atau cairan khusus guna mengidentifikasi gigi yang sensitif

Menurut penelitian, penggunaan tes sensitivitas dingin dan panas sangat efektif dalam mengidentifikasi penyebab gigi ngilu. Tes ini membantu dokter membuat diagnosis yang lebih akurat dan menentukan perawatan yang tepat.

Cara Mengatasi Gigi Ngilu

Metode penanganan gigi ngilu bergantung pada penyebabnya. Pilihan yang tersedia antara lain:

  • Memakai pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung bahan seperti potassium nitrateatau stannous fluoride yang bisa membantu mengurangi sensitivitas dengan memblokir tubulus dentin
  • Menjaga kebersihan gigi secara tepat, antara lain dengan memakai sikat gigi berbulu halus, tidak terlalu keras/kencang, dan dengan gerakan melingkar (bukan naik-turun.
  • Menghindari pemicu gigi ngilu, seperti makanan/minuman yang terlalu manis, dingin, panas, atau asam

Selain itu, dokter gigi bisa membantu mengatasi gigi ngilu dengan sejumlah prosedur, seperti:

  • Penggunaan gel fluoride untuk menguatkan enamel
  • Menutup area gigi yang sensitif dengan bahan resin
  • Jika terjadi penyusutan gigi, dokter bisa melakukan operasi pencangkokan gusi untuk melindungi akar gigi yang terekspos
  • Perawatan saluran akar (root canal therapy) bila sensitivitas amat parah dan melibatkan saraf gigi
Baca Juga:  Obat Sakit Gigi: Penyebab Sakit Gigi dan Pilihan Obat yang Efektif

Komplikasi Gigi Ngilu

Bila gigi ngilu hanya ditahan-tahan tanpa perawatan yang tepat, bisa terjadi komplikasi yang lebih serius, antara lain:

  • Gigi berlubang akibat enamel yang terus terkikis
  • Infeksi gigi terutama bila ada kerusakan gigi yang bisa menjadi jalan masuknya kuman hingga ke saraf gigi
  • Rasa ngilu yang terus-menerus sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari hingga dapat menurunkan kualitas hidup

Pencegahan Gigi Ngilu

Untuk mencegah gigi ngilu, hindari faktor penyebabnya. Individu yang rutin menjalani perawatan gigi dan menjaga pola makan sehat memiliki risiko gigi ngilu lebih kecil. Artinya, kunci pencegahan gigi ngilu adalah menjaga kesehatan gigi dan mulut. Caranya antara lain:

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari
  • Menggunakan sikat gigi bertekstur lembut
  • Melakukan flossing secara teratur
  • Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter gigi ketika mengalami gigi ngilu selama lebih dari 30 detik, nyeri mengganggu aktivitas sehari-hari, dan gejala kian memburuk meski sudah menjalani perawatan mandiri. Penanganan dini dapat mencegah kasus gigi sensitif berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Narasumber:

drg. Merlyana Prastika

Dokter Gigi

Primaya Hospital Betang Pambelum

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below