Diet Mediterania telah lama dikenal sebagai salah satu pola makan sehat di dunia. Diet ini tidak hanya populer karena makanannya yang lezat, tapi juga lantaran berbagai manfaat kesehatan yang telah mendapat bukti dari penelitian ilmiah. Bagi yang tertarik menyelisik soal diet Mediterania, simak artikel berikut ini.
Mengenal Diet Mediterania
Diet Mediterania ini terinspirasi dari kebiasaan makan tradisional masyarakat di negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol, mneunjukkan penduduk negara tersebut memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kualitas hidup lebih baik.
Berbagai penelitian menemukan manfaat kesehatan yang besar dari pola makan ini, termasuk peningkatan kualitas hidup yang signifikan pada orang-orang yang menerapkannya. Bahkan, berdasarkan studi di International Journal of Environmental Research and Public Health, banyak profesional medis di seluruh dunia yang menyarankan diet Mediterania kepada pasien mereka karena manfaat tersebut.
Siapa Saja yang Memerlukan Â
Diet Mediterania pada dasarnya adalah pola makan yang dianut banyak masyarakat di sekitar Laut Mediterania. Karena itu, diet ini cocok bagi berbagai kelompok usia dan kondisi kesehatan. Namun ada sejumlah kelompok yang dinilai lebih memerlukannya berdasarkan riset, antara lain:
- Memiliki risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah dan kolesterol tinggi
- Penderita diabetes tipe 2 atau pradiabetes dan sindrom metabolik
- Orang dengan kelebihan berat badan
- Mereka yang ingin mencegah penurunan fungsi kognitif
- Mengalami masalah pencernaan
Kapan Seseorang Memerlukan Â
Diet Mediterania dapat menjadi pilihan kapan saja bagi setiap orang. Waktu terbaik untuk memulai diet Mediterania adalah sedini mungkin sebagai gaya hidup jangka panjang.
Namun ada beberapa situasi yang mungkin membuat seseorang lebih perlu mempertimbangkan penerapan pola makan ini, seperti:
- Memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga
- Mengalami resistansi insulin atau diabetes
- Hendak menurunkan berat badan dengan sehat
- Mengalami masalah mental
- Ingin meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh
Manfaat/Tujuan Â
Diet Mediterania memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30 persen
- Mengontrol gula darah sehingga membantu mencegah dan mengelola diabetes tipe 2
- Menurunkan berat badan dengan fokus pada makanan alami dan rendah kalori
- Meningkatkan kesehatan otak, termasuk mengurangi risiko penyakit alzheimer
- Mengurangi peradangan karena makanan dalam diet ini kaya akan antioksidan yang bisa membantu melawan peradangan kronis
- Meningkatkan harapan hidup hingga 5 tahun
- Menurunkan risiko kanker karena kandungan antiinflamasi dalam makanan
- Mendukung kesehatan mental dengan adanya tradisi makan bersama keluarga
Persiapan Sebelum Menjalani Â
Sebelum mengadopsi diet tersebut, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan:
- Menentukan tujuan: apakah untuk menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, mencegah risik penyakit tertentu, atau yang lain
- Konsultasi dengan dokter gizi dan ahli gizi: pastikan pola makan ini sesuai dengan kondisi kesehatan
- Mengenali makanan utama: pelajari makanan yang menjadi inti diet Mediterania, seperti minyak zaitun, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran segar, termasuk resep masakannya agar variatif
- Mengurangi konsumsi makanan olahan: batasi konsumsi makanan yang tinggi gula, lemak trans, dan makanan olahan lain
- Menyesuaikan pola hidup, seperti meluangkan waktu untuk makan bersama keluarga, rutin beraktivitas fisik, dan mengelola stres
Prosedur dan Pelaksanaan Â
Dokter Gizi dan Ahli gizi dapat membantu menyiapkan panduan untuk menerapkan diet ini berdasarkan kebutuhan nutrisi dan kondisi kesehatan individu yang berbeda-beda. Langkah yang umum meliputi:
- Mengganti lemak tak sehat dengan lemak sehat, antara lain mengganti lemak tak sehat dengan lemak sehat yang didapat dari zaitun, kacang-kacangan, alpukat.
- Memperbanyak sayur dan buah setiap kali makan, setidaknya separuh porsi piring terdiri atas sayuran dan buah segar
- Mengganti daging merah dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan atau ikan
- Memilih makanan dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah, kentang, jagung, ubi.
- Mengurangi penggunaan gula dan garam dalam makanan
Perawatan Pasca Diet Â
Diet Mediterania adalah pola makan yang mesti dijalankan dengan dalam jangka panjang karena merupakan bagian dari gaya hidup yang berkelanjutan. Karena itu, begitu mulai menerapkannya, semestinya dapat konsisten dengan kebiasaan sehat ini, bukan sekadar menjadi program jangka pendek.
Dalam sebuah studi di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition didapati penerapan diet Mediterania dalam jangka panjang berkaitan dengan tingkat kesehatan yang lebih baik pada orang-orang berusia lanjut.
Adakah Efek Samping Setelah Diet Â
Diet Mediterania relatif aman dengan efek samping minimal. Namun ada beberapa efek awal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Perubahan kebiasaan karena proses menyiapkan makanan yang lebih lama
- Perut kembung atau diare jika konsumsi sayuran dan buah melebihi porsi harian
- Peningkatan berat badan jika konsumsi lemak dan protein melebihi kebutuhan.
Diet Mediterania di Primaya Hospital
Bagi yang hendak memulai diet Mediterania dengan panduan yang lebih terarah, Primaya Hospital menyediakan layanan konsultasi gizi yang dapat membantu perancangan pola makan ini. Dengan dukungan tenaga ahli dan fasilitas lengkap, Primaya Hospital akan memastikan setiap individu memperoleh manfaat maksimal dari diet Mediterania, baik untuk pencegahan maupun pengelolaan penyakit.
Narasumber:
dr. Ni Nyoman Sri Yuliani Sp. GK
Spesialis Gizi Klinik
Primaya Hospital Betang Pambelum
Referensi:
- What is the Mediterranean Diet?. https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/nutrition-basics/mediterranean-diet. Diakses 2 Februari 2025
- Mediterranean Diet for Beginners: Everything You Need to Get Started. https://www.eatingwell.com/article/291120/mediterranean-diet-for-beginners-everything-you-need-to-get-started/. Diakses 2 Februari 2025
- The Mediterranean diet and health: a comprehensive overview. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/joim.13333. Diakses 2 Februari 2025
- The Mediterranean Diet: From an Environment-Driven Food Culture to an Emerging Medical Prescription. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6466433/. Diakses 2 Februari 2025
- Long-term adoption of a Mediterranean diet is associated with a better health status in elderly people; a cross-sectional survey in Cyprus. https://apjcn.nhri.org.tw/server/APJCN/16/2/331.pdf. Diakses 2 Februari 2025
- Mediterranean diet in the management and prevention of obesity. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0531556523000426. Diakses 2 Februari 2025
- The Mediterranean Diet and Cardiovascular Health: A Critical Review. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCRESAHA.118.313348. Diakses 2 Februari 2025