Kardiomiopati atau kelainan otot jantung merupakan salah satu gangguan jantung yang dapat menyebabkan kondisi serius. Nah, salah satu jenisnya yang juga dapat yaitu kardiomiopati hipertrofi. Varian dari Gangguan jantung satu ini ini bahkan menjadi salah satu penyebab kematian mendadak pada atlet muda.
Kardiomiopati hipertrofi berbeda dengan athlete’s heart walau sama-sama terjadi penebalan dan pembesaran otot jantung. Pada kondisi ini, para penderita umumnya tidak mengalami masalah tertentu, namun pada sebagian orang lain dapat mengakibatkan kematian.
Apa Itu Kardiomiopati Hipertrofi?
Kardiomiopati hipertrofi yaitu kondisi kelainan bawaan (genetik) berupa pembesaran atau penebalan otot ventrikel (bilik jantung) dengan disertai Kelainan fungsi pada fase relaksasi otot jantung. Beberapa studi menyatakan bahwa kelainan ini dapat timbul 1 dari 500 individu atau 0,2% dari keseluruhan individu. Biasanya kelainan ini diturunkan melalui genetik
Terdapat 2 jenis kardiomiopati hipertrofi yaitu obstructive dan non obstructive. Hal ini dibedakan dengan ditandainya gangguan aliran darah pada saluran keluar ventrikel / bilik kiri. Kondisi gangguan penebalan otot jantung tanpa gangguan aliran jantung biasanya terbentuk penebalan otot jantung pada posisi selain saluran keluar bilik kiri. Kelainan ini didasari dengan adanya gangguan fase relaksasi jantung  akan membuat jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif. Gangguan yang dapat terjadi pada Penebalan tanpa gangguan aliran saluran keluar bilik kiri ini biasanya mudah Lelah, nyeri dada atau timbul berdebar debar atau gangguan irama jantung
Sedangkan penebalan otot jantung disertai gangguan aliran ini dapat menghambat aliran darah pada ventrikel kiri yang hendak keluar dari jantung. Akibat akan timbul kumpulan gejala akibat aliran darah yang kurang akibat adanya gangguan pada saluran keluar bilik kiri tersebut. Adapaun kondisi individu tersebut dapat mengalami mudah Lelah, nyeri dada, sakit kepala atau pusing, pingsan, gangguan irama jantung dan yang paling berat henti jantung mendadak.
Kondisi ini tergolong sebagai hal yang membahayakan nyawa. Hal ini karena dapat menimbulkan komplikasi berupa gagal jantung, detak jantung yang tak beraturan, hingga kematian mendadak. Oleh karena itu, kondisi ini juga sering menjadi penyebab umum dari kematian mendadak pada usia muda.
Penyebab Kardiomiopati Hipertrofi
Penyakit ini merupakan suatu gangguan genetik. Jadi, tidak terpengaruhi oleh faktor makanan, lingkungan, maupun gaya hidup seseorang. Oleh karena itu, jika seseorang menderita penyakit ini, maka orang tuanya kemungkinan juga menderita hal yang sama.
Walau awalnya tidak ada keluhan atau gejala yang muncul, namun seseorang yang memiliki riwayat genetik menderita kondisi ini dapat merasakan gejalanya setelah beberapa dekade. Oleh karena itu, kebanyakan penderita penyakit ini mendapatkan penanganan yang telat sehingga berpotensi membahayakan nyawa.
Bila timbul keluhan serupa maka perlu konsultasi dengan dokter ahli jantung. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah  rekam jantung/elektrokardiogram, Pemeriksaan Echocardiografi, MRI jantung.
Gejala Kardiomiopati Hipertrofi
Mengutip dari ClevelandClinic, bahwasanya gejala yang muncul dari kondisi ini bisa sangat bervariasi. Di antaranya yaitu:
- Nyeri dada.
- Jantung berdebar.
- Aritmia (detak jantung tak beraturan).
- Dispnea (sesak napas).
- Pingsan
- Kelelahan terus menerus.
- Henti jantung
Perlunya Skrining Kardiomiopati Hipertrofi
Kondisi ini tidak bisa dicegah karena merupakan faktor genetik. Akan tetapi, Anda yang sudah terkena kondisi ini namun belum merasakan suatu gejala, Hal yang perlu diperhatikan adalah penyakit ini diturunkan melalui keturunan. Dengan meninjau family tree dari keluarga dengan Riwayat kematian jantung mendadak, dapat menjadi indikasi untuk skrining jantung lebih awal. Pada atlet professional skrining untuk identifikasi awal adanya kelainan tersebut menjadi keharusan.
Pengobatan Kardiomiopati Hipertrofi
Dokter akan mengobati kondisi ini berdasarkan dengan gejala atau tingkat keparahan dari pasien. Beberapa pengobatan yang kerap dokter lakukan yaitu melalui:
Secara umum Beberapa obat yang kerap dokter resepkan untuk membantu mengatasi kondisi ini yaitu meliputi:
- Beta blocker.atau
- Calcium channel blockers.
Pada Gangguan penebalan otot jantung dengan gangguan aliran ventrikel kiri yang berat perlu dilakukan tindakan ablasi sekat dengan alcohol atau tindakan operasi yang bertujuan untuk mengurangi gangguan aliran ventrikel kiri.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila anda memiliki Riwayat anggota keluarga  inti dengan kematian jantung mendadak. Maka diperlukan skrining jantung untuk identifikasi dini masalah jantung. Apabila sudah ada timbul gejala yang telah disebutkan diatas, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Narasumber:
dr. Cahyo Baskoro, Sp. JP, FIHA
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital PGI Cikini
Referensi:
- Hypertrophic cardiomyopathy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430788/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Causes of cardiac arrest. https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/causes-of-cardiac-arrest. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Hypertrophic cardiomyopathy association. https://4hcm.org/education-and-support/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Hypertrophic cardiomyopathy (HCM). https://www.heart.org/en/health-topics/cardiomyopathy/what-is-cardiomyopathy-in-adults/hypertrophic-cardiomyopathy. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Mitral valve problems. https://www.nhs.uk/conditions/mitral-valve-problems/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Hypertrophic cardiomyopathy. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/ejhf.1715. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- https://www.heart.org/en/health-topics/cardiomyopathy. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8303989/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Familial hypertrophic cardiomyopathy. https://medlineplus.gov/genetics/condition/familial-hypertrophic-cardiomyopathy/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Hypertrophic cardiomyopathy. https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/h/hypertrophic-cardiomyopathy.html. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Gragnano F, Pelliccia F, Guarnaccia N, Niccoli G, De Rosa S, Piccolo R, Moscarella E, Fabris E, Montone RA, Cesaro A, Porto I, Indolfi C, Sinagra G, Perrone Filardi P, Andò G, Calabrò P; Working Group of Interventional Cardiology of the Italian Society of Cardiology. Alcohol Septal Ablation in Patients with Hypertrophic Obstructive Cardiomyopathy: A Contemporary Perspective. J Clin Med. 2023 Apr 11;12(8):2810. doi: 10.3390/jcm12082810. PMID: 37109147; PMCID: PMC10142866.