• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Henti Jantung Mendadak: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Henti Jantung Mendadak: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Jantung adalah organ yang memiliki peran sangat vital dalam sistem tubuh manusia. Namun, di sisi lain, jantung termasuk rentan terhadap ancaman masalah kesehatan. Salah satunya adalah henti jantung mendadak yang kerap disalahartikan sebagai serangan jantung meski sama-sama membahayakan.

Mengenal Henti Jantung Mendadak

Henti jantung mendadak adalah kondisi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak atau detak jantung tidak memadai untuk menjaga kelangsungan hidup. Kondisi ini berbeda dengan serangan jantung yang terjadi akibat masalah pada aliran darah ke jantung yang membuat fungsi jantung terganggu.

buat jani dokter primaya

Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang menuju jantung terhalang atau terhenti, biasanya akibat sumbatan plak pada pembuluh darah koroner. Kondisi itu menyebabkan matinya otot jantung. Namun serangan jantung tidak selalu berarti jantung berhenti berdetak.

Henti jantung mendadak cenderung berkaitan dengan sistem kelistrikan jantung yang mengalami gangguan. Akibat gangguan itu, jantung tak lagi berdetak sebagaimana mestinya. Fungsi pemompaan jantung menjadi terhenti atau tertahan.

Meski begitu, seperti dijelaskan National Library of Medicine, serangan jantung bisa mengakibatkan henti jantung mendadak dan berujung pada kematian mendadak akibat berhentinya fungsi kerja jantung sehingga harus menjadi perhatian masyarakat.

Gejala

Henti jantung mendadak, sebagaimana tersirat dari namanya, seringkali terjadi tanpa tanda atau gejala apa pun. Bila muncul, gejala dan tanda itu biasanya sudah sangat parah dan terjadi seketika, seperti:

  • Kolaps tiba-tiba
  • Kehilangan kesadaran
  • Tak ada denyut nadi
  • Napas tak terdeteksi

Namun kadang ada gejala yang bisa menjadi peringatan akan adanya henti jantung mendadak, antara lain:

  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Napas pendek atau kesulitan bernapas
  • Tubuh lemas
  • Irama detak jantung cepat dan tak beraturan

Penyebab

Sebagian besar kasus henti mendadak berkaitan dengan aritmia atau gangguan irama jantung yang bisa menyebabkan detak jantung tak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Kondisi lain yang mungkin menjadi penyebab termasuk:

  • Serangan jantung
  • Penyakit jantung koroner
  • Trauma berat, misalnya pukulan/benturan ke dada
  • Konsumsi obat atau alkohol berlebihan
  • Paparan kejutan listrik, misalnya tersetrum atau tersambar petir
  • Kesulitan bernapas, misalnya akibat asma atau tercekik
  • Reaksi alergi
  • Kadar kalium rendah (hipokalemia)
  • Kekurangan oksigen (hipoksia)
  • Gangguan elektrolit lain
Baca Juga:  GERD Pada Pasien COVID-19 : Efek Terapi atau Stress?

Cara Dokter Mendiagnosis

Henti jantung mendadak tergolong sebagai kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis sesegera mungkin untuk menyelamatkan jiwa pasien. Karena itu, seringkali dokter tidak sempat melakukan serangkaian tes untuk menegakkan diagnosis.

Meski begitu, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda vital seperti detak jantung dan napas yang bila terganggu bisa menjadi indikasi terjadinya henti jantung mendadak. Adapun pemeriksaan screening yang bisa dilakukan antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung
  • Tes troponin untuk mendeteksi kerusakan otot jantung
  • Pengambilan gambar visual jantung seperti lewat angiografi koroner atau pencitraan jantung
  • Pemeriksaan laboratorium, antara lain tes darah

Cara Mengatasi

Dalam penanganan henti jantung mendadak, tindakan yang cepat dan tanggap menjadi kunci untuk menyelamatkan jiwa pasien. Makin cepat perawatan medis diperoleh, makin besar peluang pemulihan pasien. Bila ada orang di sekitar yang tampaknya mengalami henti jantung mendadak, segera cari bantuan medis dengan menelepon rumah sakit atau ambulans.

Sembari menunggu kedatangan tenaga medis, bisa dilakukan resusitasi jantung dan paru-paru untuk memberikan kompresi pada dada serta napas bantuan guna menjaga otak tetap mendapatkan aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi normal.

Adapun tenaga medis bisa menggunakan alat defibrilator guna membantu memulihkan irama detak jantung yang normal. Seusai pertolongan medis darurat, pasien akan mendapat perawatan lanjutan seperti pemberian obat dan prosedur medis tertentu di rumah sakit sesuai dengan kondisi yang melatarinya.

Baca Juga:  Pahami Bronkitis Akut dan Cara Mencegahnya

Nantinya, setelah henti jantung mendadak teratasi, pasien biasanya masih perlu menjalani program rehabilitasi jantung guna mengembalikan kekuatan jantung serta meningkatkan kesehatan secara umum.

Komplikasi

Henti jantung mendadak bisa memicu komplikasi hingga jangka panjang, seperti:

  • Perubahan kepribadian
  • Masalah ingatan
  • Merasa kerap kelelahan
  • Gangguan keseimbangan
  • Masalah pada wicara dan bahasa
  • Mikoklonus (gerakan tubuh yang tak disadari)

Pencegahan

Guna mencegah terkena henti jantung mendadak, utamakan penerapan gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan menjaga stres tetap terkendali. Bagi orang yang merasa berisiko mengalami kondisi ini, bisa menjalani tes sebagai langkah antisipasi. Orang yang melakukan kegiatan olahraga lebih berisiko terkena henti jantung mendadak. Pada individu tersebut

Kapan Harus ke Dokter?

Penanganan medis henti jantung mendadak tak boleh ditunda-tunda. Butuh perawatan yang cepat ketika seseorang dicurigai mengalami kondisi ini agar nyawanya terselamatkan. Itu sebabnya penting untuk menjalani screening terhadap henti jantung mendadak sebagai langkah antisipasi, terutama bila memiliki faktor risiko tertentu.

Narasumber:

dr. Muh Nirsyad Saphiro, Sp. JP

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Inco Sorowako

 

Referensi:

  • Heart Attack and Sudden Cardiac Arrest Differences. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-cardiac-arrest-how-are-they-different. Diakses 18 Desember 2023
  • Sudden Cardiac Arrest. https://medlineplus.gov/suddencardiacarrest.html. Diakses 18 Desember 2023
  • What is Cardiac Arrest?. https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/about-cardiac-arrest. Diakses 18 Desember 2023
  • Sudden Cardiac Death. https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.cir.98.21.2334.  Diakses 18 Desember 2023
  • Sudden cardiac arrest. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-20350634.  Diakses 18 Desember 2023
  • Overview of sudden cardiac arrest and sudden cardiac death. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-sudden-cardiac-arrest-and-sudden-cardiac-death.  Diakses 18 Desember 2023
  • Sudden Cardiac Death. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507854/.  Diakses 18 Desember 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below