Saat tengah bersantai di depan televisi selepas makan, mungkin ada yang pernah merasakan nyeri di sekitar dadanya. Apakah itu tanda serangan jantung? Belum tentu. Bisa jadi Anda mengalami masalah pencernaan seperti maag yang gejalanya mirip dengan penyakit jantung.
Gejala Serangan Jantung yang Mirip Maag
Rasa tidak nyaman di dada adalah gejala paling umum serangan jantung. Kondisi medis ini bisa mengancam jiwa sehingga memerlukan tindakan penanganan secepatnya. Meski demikian, gejala itu mirip dengan sejumlah penyakit lain. Salah satunya maag, yang tak ada hubungannya dengan jantung karena merupakan masalah pencernaan.
Maag dalam dunia kedokteran disebut dispepsia. Kondisi ini mengacu pada sejumlah gejala yang terasa di perut bagian atas. Kadang sulit membedakan antara gejala maag itu dan serangan jantung karena lokasinya yang berdekatan. Dengan mengetahui perbedaannya, Anda bisa mewaspadai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Terutama untuk melindungi jantung agar tetap sehat.
Selain mirip dengan maag, gejala serangan jantung hampir serupa dengan penyakit asam lambung alias GERD ( Gastroesophageal Reflux Disease ). Maag biasanya terjadi karena iritasi dinding lambung, sedangkan GERD diakibatkan oleh naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan lantaran cincin esofagus yang menahan cairan di dalam lambung telah lemah. Namun maag bisa juga berkaitan dengan masalah asam lambung.
Baik masalah jantung maupun lambung itu sama-sama membutuhkan penanganan medis. Bila Anda tak yakin gejala yang dialami itu pertanda penyakit apa, sebaiknya segera datang ke rumah sakit jantung untuk mendapat pemeriksaan.
Perbedaan Gejala Maag dan Serangan Jantung
Walau mirip, gejala maag dan serangan jantung bisa dibedakan dengan melihat gejala lain yang menyertai.
Gejala Maag            Â
Gejala maag yang paling kerap dirasakan adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di area perut hingga dada. Tapi pusatnya adalah di perut atau ulu hati, bukan dada. Intensitas rasa sakit yang dialami bervariasi. Ada yang cuma ringan, tapi tak jarang ada yang sampai tak dapat beraktivitas. Gejala lain yang menyertai termasuk:
- Perut kembung:
- Mual dan muntah
- Mulut terasa pahit dan asam
- Terus bersendawa
- Cegukan
- Muncul keringat dingin
Sederet gejala ini umumnya muncul setelah makan atau minum. Terutama bila sudah lewat jam makan. Porsi makan dan minum yang besar serta makan atau minum cepat-cepat juga bisa memicu gejala maag itu.
Gejala Serangan Jantung
Orang yang terkena serangan jantung biasanya mengeluhkan nyeri di dada. Tapi, berbeda dengan gejala maag, rasa nyeri itu terpusat di bagian dada sebelah kiri dan kadang merambat hingga leher, rahang, bahu, lengan, dan punggung. Dada juga kerap terasa seperti diremas, ditusuk, atau ditimpa beban berat. Itulah perbedaan utama gejalanya. Adapun gejala lain di antaranya:
- Sesak napas
- Muncul keringat dingin yang tak biasa
- Mata berkunang-kunang
- Hilang kesadaran
Berdasarkan penelitian, gejala serangan jantung pada perempuan bisa berbeda dengan pria. Perempuan kerap tak mengalami nyeri dada. Lebih banyak yang melaporkan gejala lemas, sakit perut, muntah, nyeri punggung, dan napas pendek.
Pentingnya Rutin Medical Check Up Jantung
Banyak jenis penyakit jantung dan faktor risikonya tak terdeteksi tanpa pemeriksaan kesehatan secara rutin di rumah sakit. Jantung adalah organ yang sangat penting. Karena itu, sebaiknya rutin melakukan medical check up. Khususnya bila ada faktor risiko, termasuk usia. Orang yang telah berusia 40 tahun ke atas direkomendasikan menjalani pemeriksaan jantung secara berkala.
Medical check up ini menjadi bagian dari upaya preventif terhadap penyakit jantung. Dokter akan dapat memantau kesehatan dan menemukan potensi masalah kesehatan sesegera mungkin sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Dengan rutin medical check up jantung, Anda bisa:
- Mendeteksi bibit penyakit sejak dini
- Mengurangi risiko sakit
- Mendapat penanganan yang tepat lebih cepat
- Meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan
- Mendapat gambaran mengenai kesehatan diri
- Mengurangi beban ekonomi bila harus dirawat lantaran kondisinya telanjur serius
- Memperoleh informasi terbaru mengenai kesehatan dan penyakit yang patut diwaspadai
- Melakukan screening terhadap keluhan yang di rasakan ( seperti sesak atau nyeri ulu hati )
- Apakah termasuk sakit jantung atau sakit di luar organ jantung
Pemeriksaan jantung penting bukan hanya buat orang yang rentan terkena serangan jantung. Orang yang merasa dirinya sehat bisa jadi memiliki faktor risiko yang tak diketahui. Sebab, serangan jantung juga dikenal sebagai silet killer alias pembunuh senyap. Orang kerap tak mengindahkan gejala yang terjadi hingga akhirnya terkena serangan yang mengancam jiwa.
Kapan Harus ke Dokter?
Serangan jantung tidak bisa dianggap remeh. Segera hubungi rumah sakit jantung dan ambulans bila ada yang mengalaminya. Bisa juga membawanya langsung ke instalasi gawat darurat bila memungkinkan. Bila gejala yang dialami ringan, jangan tunda untuk datang ke rumah sakit guna menjalani pemeriksaan secara menyeluruh.
Makin sering menunda-nunda, kondisi jantung bisa makin buruk dan lebih sulit dipulihkan. Risiko kematian pun meningkat bila pasien datang ke rumah sakit ketika sudah masuk stadium akhir.
Narasumber:
dr. Fachmi Ahmad M,Sp.JP.FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi
https://www.health.harvard.edu/heart-health/heartburn-vs-heart-attack
https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/angina-chest-pain/heartburn-or-heart-attack
https://www.sciencedaily.com/releases/2013/07/130710114225.htm
http://circ.ahajournals.org/content/137/8/781
Share to :
