• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Permanen

Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Permanen

Penting bagi wanita ataupun pria untuk memahami organ vital masing-masing agar dapat menjaga kesehatannya. Bagi wanita, keputihan menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada organ vitalnya. Meski banyak yang mengalami, sering kali belum ada pemahaman yang cukup mengenai apa itu keputihan, apa penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya. Pemahaman tentang keputihan juga akan dapat menjawab pertanyaan yang sering muncul di kalangan wanita, yakni apakah ada cara menghilangkan keputihan secara alami dan permanen.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Keputihan

Keputihan adalah keluarnya cairan berwarna putih dari vagina. Kondisi ini sering disebut juga sebagai vaginal discharge dan biasanya terjadi pada wanita sejak usia remaja. Para wanita umumnya bisa melihat bercak bekas cairan atau cairan itu sendiri di celana dalam. Sebetulnya keputihan terjadi secara alami sebagai bagian dari proses pembersihan dan pelembapan vagina, juga membantu mencegah dan melawan infeksi. Perbedaan warna, tekstur, dan jumlah keputihan juga lazim terjadi pada masa menstruasi. Meski begitu, ada juga perubahan yang menandakan adanya masalah.

Cairan keputihan berasal dari kelenjar di dalam vagina dan serviks. Kelenjar ini memproduksi cairan yang disebut juga sekresi vaginal. Cairan tersebut mengalir keluar dari vagina untuk menyingkirkan sel-sel lama yang ada di sepanjang vagina. Beberapa wanita mengalami keputihan tiap hari, tapi ada juga yang lebih jarang.

Cairan keputihan biasanya berwarna putih jernih atau agak seperti susu dan tidak berbau atau sedikit memiliki bau yang kurang sedap. Karena itulah banyak wanita yang mencari-cari cara menghilangkan keputihan secara alami dan permanen. Mengingat keputihan adalah proses alami, yang mesti dilakukan sebenarnya cukup memeriksa apakah ada perubahan yang tidak biasa pada cairan tersebut.

Perubahan lazimnya terjadi terkait dengan masa ovulasi dan menstruasi. Bila Anda melihat ada perubahan di luar masa itu, misalnya cairan keluar lebih banyak, warna berubah, atau bau lebih tak sedap, sebaiknya segera cek lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter bila perlu.

Keputihan sendiri ada 2 macam, yaitu Keptihan yang Fisiologis (normal) dan Patologis (abnormal).

Keputihan yang Fisiologis berwarna jernih hingga putih, tidak berbau, tidak gatal dan hanya muncul sebelum dan setelah menstruasi. Berberda dengan keputihan yang Patologis, lebih banyak, bisa terjadi sepanjang siklus haid dan tidak pernah berhenti, berbau, gatal, berbusa, berwarna kekuningan hingga hijau, kadang disertai darah.

Baca Juga:  Ibu Hamil Berpuasa, Apakah Berbahaya?

 

Siapa Saja yang Bisa Mengalami Keputihan

Semua wanita bisa mengalami keputihan. Vagina biasanya mulai mengeluarkan cairan pada masa pubertas dalam bentuk air yang mengandung mikroorganisme. Frekuensi dan jumlah cairan antara satu wanita dan wanita lain bisa berbeda. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah siklus menstruasi.

Hormon estrogen dan progesteron berperan dalam produksi cairan keputihan. Karena itulah cairan akan makin banyak saat menjelang masa subur. Cairan ini berbeda dengan cairan yang muncul ketika wanita terangsang secara seksual yang berfungsi sebagai pelumas vagina agar lebih nyaman dalam berhubungan seksual.

Seiring dengan waktu, para wanita biasanya lebih memahami karakteristik keputihan yang dialami. Pemahaman itu bisa didapatkan sendiri dengan menyentuhnya serta mengamati warna, jumlah, dan baunya. Dengan begitu, bisa diketahui ketika terjadi keputihan yang berbeda daripada biasanya yang mungkin bisa menjadi pertanda masalah kesehatan.

 

Mengapa Bisa Terjadi Keputihan?

Keputihan yang normal terjadi karena proses alami dalam tubuh ketika wanita memasuki masa menstruasi seperti dijelaskan sebelumnya. Tapi ada kemungkinan keputihan yang tidak normal akibat masalah kesehatan, seperti infeksi. Tergantung jenis infeksinya, keputihan abnormal ini bisa berwarna kecokelatan, kuning, abu-abu, atau hijau. Cairan juga mungkin lebih tipis ataupun tebal. Baunya pun berubah menjadi lebih amis atau mirip logam. Selain itu, ada gejala yang menyertai seperti sakit atau gatal di bagian vagina.

Ada sejumlah infeksi yang bisa menyebabkan keputihan tidak normal, seperti trikonomiasis, gonorhea, dan klamidia yang dipicu penularan dari hubungan seksual. Ada pula bakteri vaginosis dan infeksi jamur yang bisa menjadi penyebab keputihan abnormal. Namun keputihan yang tidak biasa itu tidak selalu disebabkan infeksi. Penyebab lainnya termasuk:

  • Adanya benda asing di dalam atau dekat vagina yang seharusnya tak ada di sana
  • Iritasi karena sentuhan dengan benda atau zat kimia yang memicu alergi
  • Atrofi vagina, yakni vagina kering karena penurunan kadar hormon estrogen yang biasa terjadi setelah masuk masa menopause

 

Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami dan Permanen

Keputihan adalah proses alami dan lazim dalam tubuh. Hingga saat ini belum ada cara menghilangkan keputihan secara alami dan permanen. Tapi Anda dapat mencegah keputihan yang abnormal dengan beberapa tips ini:

  • Selalu bersihkan area vagina hingga anus setelah dari toilet untuk mencegah bakteri
  • Gunakan celana dalam berbahan katun sepanjang hari agar aliran udara lebih baik
  • Hindari penggunaan celana dalam ketat saat tidur
  • Ketika masa menstruasi, hindari memakai celana ketat
  • Ganti detergen atau pelembut pakaian jika merasa membuat area genital teriritasi
  • Hindari berendam air panas
  • Bersihkan dan lap hingga kering area genital tiap hari
  • Hindari produk semprot pada vagina, tisu toilet yang berwarna dan diberi parfum, serta pembalut atau pantyliner dengan deodorant
  • Sebaiknya membersihkan bagian kewanitaan dengan air mengalir dan diseka/ dikeringkan dari depan ke belakang agar tidak memindahkan bakteri dari anus ke organ kewanitaan yang bisa menjadi salah satu penyebab keputihan.
  • Jaga bagian keawanitaan tetap kering dan tidak lembab.
Baca Juga:  Vagina Kering, Bahayakah untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin?

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda merasa keputihan yang dialami tidak normal, segera datangi dokter. Ciri-cirinya antara lain:

  • Gatal di area vagina
  • Warna merah, nyeri, dan bengkak di kulit sekitar vagina
  • Keputihan berwarna tidak seperti biasanya disertai buih
  • Bau cairan lebih tidak sedap
  • Ada bercak darah dalam cairan
  • Rasa sakit muncul saat berhubungan seksual atau buang air kecil
  • Nyeri di sekitar perut atau panggul

Banyak wanita memilih melakukan perawatan mandiri ketika merasa ada yang tidak normal pada keputihan. Hal ini tidak disarankan karena berpotensi justru menambah masalah pada organ vital. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan terbaik.

 

Ditinjau oleh

dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, SpOG, M.Kes

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Primaya Hospital Tangerang

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below