Ketika tak tahan terhadap udara dingin, orang sering mengaku alergi dingin. Padahal dia cuma mau menghindari ajakan jalan-jalan ke luar rumah saat turun hujan, misalnya. Namun, bagi sebagian orang, alergi terhadap udara dingin memang nyata. Jenis alergi ini disebut urtikaria dingin, yang bisa menimbulkan berbagai gejala dari yang ringan hingga berat.
Mengenal Alergi Dingin
Alergi dingin adalah kondisi ketika seseorang mengalami reaksi alergi ketika berkontak dengan udara, air, ataupun permukaan benda yang dingin. Alergi dingin tergolong sebagai kondisi langka. Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, reaksi alergi biasanya berlangsung dalam 5-10 menit setelah paparan terjadi dan bisa bertahan sekitar 1-2 jam.
Orang yang memiliki alergi dingin akan mengalami bentol-bentol besar pada kulitnya disertai ruam kemerahan dan bengkak ketika terpapar temperatur dingin. Bentol-bentol itu umumnya baru muncul setelah kulit sudah hangat.
Dibanding laki-laki, perempuan lebih mungkin mengalami alergi ini dan dalam beberapa kasus alergi akan hilang sendiri setelah beberapa tahun. Dalam kasus yang parah, misalnya reaksi terjadi saat berenang di air es, penderitanya bisa pingsan, mengalami syok, hingga meninggal dunia.
Dari anak-anak hingga orang dewasa bisa memiliki alergi ini, tapi umumnya yang paling banyak adalah anak, remaja, dan orang dewasa muda. Dokter biasanya menggolongkan urtikaria dingin menjadi tiga, yakni:
- Urtikaria akut: bila ruam hilang sepenuhnya dalam 6 pekan
- Urtikaria kronis: ruam muncul dan hilang selama lebih dari 6 pekan, bisa sampai bertahun-tahun
- Urtikaria vasculitis: ruam ada selama lebih dari 24 jam, terasa lebih sakit, dan muncul memar karena pembuluh darah di dalam kulit mengalami peradangan
Secara umum, alergi dingin tidak serius. Tapi reaksi parah alias anafilaksis bisa terjadi terutama bila seluruh tubuh terkena dampak dingin.
Gejala
Orang yang memiliki alergi dingin bisa mengalami gejala berbeda-beda. Ada yang gejalanya ringan, ada juga yang berat. Gejala yang umum termasuk:
- Bentol-bentol ruam pada area kulit yang terpapar dingin
- Kulit terasa gatal terutama setelah sudah tidak dingin
- Tangan membengkak ketika memegang benda yang dingin
- Bibir membengkak akibat mengonsumsi makanan atau minuman dingin
Dalam kasus yang parah, gejala berat bisa terjadi, seperti:
- Pingsan
- Irama detak jantung cepat
- Syok
- Lidah dan tenggorokan membengkak sehingga sulit bernapas
Penyebab
Penyebab pasti alergi dingin tak diketahui. Alergi ini antara lain dikaitkan dengan infeksi, gigitan serangga, hingga kanker darah. Yang jelas, reaksi alergi muncul ketika kulit terpapar udara dingin yang menjadi alergen. Alergen itu mengaktifkan sel mast atau mastosit dan menyebabkan terlepasnya histamin yang bisa memicu peradangan dan rasa gatal.
Cara Dokter Mendiagnosis Alergi Dingin
Dokter bisa mendiagnosis alergi dingin dengan melakukan tes alergi terhadap kulit. Caranya adalah menaruh es batu pada lengan atas selama 1-5 menit, lalu dilihat reaksinya. Bila ruam merah pada kulit dan pembengkakan terjadi dalam beberapa menit pada area yang dites, itu tandanya pasien memilik alergi terhadap dingin.
Dokter ahli kulit atau dermatolog juga dapat menegakkan diagnosis dengan menanyakan gejala yang dialami ketika pasien terpapar udara atau benda dingin.Tes hitung darah komplet dan tes metabolisme juga bisa dijalankan untuk menentukan penyakit yang berkaitan dengan kondisi alergi tersebut.
Cara Mengatasi Alergi Dingin
Seperti banyak jenis alergi, belum ada obat untuk alergi dingin. Namun terdapat prosedur penanganan untuk meredakan gejala. Misalnya:
- Menghindari pemicu alergi
- Mengonsumsi obat antihistamin sebelum berkontak dengan pemicu alergi atau saat gejala muncul
- Mengonsumsi obat lain yang lebih kuat sesuai dengan petunjuk dokter jika antihistamin kurang efektif, misalnya omalizumab
- Menyuntikkan obat epinefrin untuk gejala yang berat untuk mencegah anafilaksis
- Mengoleskan salep atau krim antigatal
Komplikasi
Alergi dingin kronis bisa berujung komplikasi yang membutuhkan tindakan medis secepatnya. Komplikasi ini tak hanya mengganggu, tapi juga menurunkan kualitas hidup pasien hingga menyebabkan kematian. Di antaranya:
- Angioedema: pembengkakan lapisan kulit dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan, biasanya terjadi pada mata, bibir, genital, tangan, dan kaki.
- Dampak emosional: alergi terhadap udara dingin bisa memicu stres, depresi, dan gangguan kecemasan karena berpengaruh terhadap aktivitas sosial dan emosional.
- Anafilaksis: reaksi parah yang terjadi akibat alergi yang bisa memicu kematian.
Pencegahan
Tak ada cara mencegah alergi dingin karena penyebabnya tak diketahui. Namun, untuk mencegah reaksi alergi dingin, langkah terbaik adalah menghindari pemicunya baik itu udara dingin maupun benda dingin.
Bila harus beraktivitas di bawah cuaca dingin, pastikan tubuh tertutup sepenuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki agar tetap hangat. Misalnya dengan mengenakan topi, sarung tangan, jaket, dan sepatu bot.
Kapan Harus ke Dokter?
Siapa pun yang mengalami bentol-bentol kemerahan pada kulitnya setelah terpapar dingin mesti berkonsultasi dengan dokter. Bila alergi dingin terdiagnosis sejak dini, pasien bisa mengambil langkah antisipasi untuk mencegah munculnya reaksi. Jika muncul gejala anafilaksis seperti sesak napas, pusing, irama detak jantung cepat, dan kehilangan kesadaran, pasien mesti segera dibawa ke instalasi gawat darurat untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.
Reviewer
Dokter Spesialis Dermatovenereologi
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- Cold urticaria. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-urticaria/. Diakses 5 Januari 2023
- Welts On Skin Due to Cold Temperature Could Be Hives. https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hives-cold-urticaria. Diakses 5 Januari 2023
- Cold urticaria. https://dermnetnz.org/topics/cold-urticaria. Diakses 5 Januari 2023
- Cold urticaria prevalence, treatments, and risk of anaphylaxis. https://www.aaaai.org/Tools-for-the-Public/Latest-Research-Summaries/The-Journal-of-Allergy-and-Clinical-Immunology-In/2021/cold-urticaria. Diakses 5 Januari 2023
- Cold Urticaria. https://allergyasthmanetwork.org/health-a-z/chronic-urticaria/cold-urticaria/. Diakses 5 Januari 2023
- Cold urticaria – What we know and what we do not know. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/all.14674. Diakses 5 Januari 2023