Gonore adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular seksual yang umum. Kondisi ini bisa terjadi pada pria ataupun wanita dengan gejala bervariasi. Tanpa penanganan yang memadai, gonore bisa mengakibatkan komplikasi yang serius dan permanen.
Mengenal Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menyebar melalui kontak seksual tanpa alat pengaman dan bisa menginfeksi berbagai organ tubuh, termasuk saluran reproduksi, tenggorokan, uretra, serviks, dan rektum.
Berikut ini jenis gonore berdasarkan lokasi infeksi:
- Gonore uretritis: infeksi pada saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh atau uretra.
- Gonore servisitis: wanita yang terkena gonore bisa mengalami servisitis, yaitu infeksi pada leher rahim atau serviks.
- Gonore proktitis: Infeksi gonore pada area rektum ini bisa terjadi pada individu yang melakukan aktivitas seksual anal tanpa kondom.
- Gonore faringitis: infeksi gonore pada tenggorokan yang bisa terjadi ketika ada kontak oral-genital tanpa kondom.
Orang yang aktif secara seksual berisiko terkena gonore dan infeksi menular seksual lain. Gonore bisa disembuhkan, tapi ada perhatian serius terkait dengan resistansi bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap antibiotik. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menjelaskan, seiring dengan waktu, bakteri penyebab gonore mengembangkan mekanisme pertahanan terhadap antibiotik yang umumnya digunakan untuk mengobati infeksi ini. Karena itu, penting untuk mengutamakan pencegahan terhadap gonore.
Gejala Gonore
Gonore tidak selalu menyebabkan gejala. Bahkan banyak orang yang tidak mengalami gejala gonore. Bila muncul, gejala ini biasanya tampak dalam 2-7 hari setelah terkena paparan, tapi bisa juga bertahan hingga 30 hari. Gejala itu antara lain:
- Keluarnya cairan dari alat kelamin berwarna hijau atau kuning
- Ada rasa nyeri atau seperti terbakar ketika berkemih
- Iritasi di sekitar anus, termasuk perdarahan dan nyeri saat buang air besar
- Pembengkakan dan nyeri di area ujung penis
- Siklus menstruasi berubah
- Sakit saat berhubungan seksual pada wanita
- Nyeri pinggang atau perut bagian bawah pada wanita
Penyebab Gonore
Penyebab gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini umumnya tumbuh dan berkembang di daerah lembap dan hangat pada tubuh. Penularan terjadi lewat hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi, termasuk hubungan vaginal, anal, atau oral. Selain itu, ibu yang terinfeksi bisa menulari bayinya dalam proses kelahiran.
Seseorang lebih berisiko tertular gonore bila sering berhubungan seksual dengan banyak pasangan terutama bila tanpa alat pengaman atau mengalami infeksi menular seksual lain. Infeksi gonore bisa terjadi berulang kali pada satu individu.
Cara Dokter Mendiagnosis Gonore
Ada tiga langkah utama yang biasa dokter lakukan untuk mendiagnosis gonore, yakni:
- Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda gonore di area yang berpotensi terkena infeksi, seperti alat kelamin, rektum, atau tenggorokan.
- Pengambilan sampel cairan dari tenggorokan, uretra, urine, leher rahim, atau rektum untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
- Tes darah untuk mendeteksi adanya antibodi atau infeksi di dalam tubuh.
Karena gejala gonore tidak selalu muncul, cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang terkena infeksi bakteri ini adalah lewat tes. Dokter akan merekomendasikan tes yang sesuai dengan jenis aktivitas seksual yang biasa dilakukan. Orang yang telah aktif secara seksual, kerap berganti pasangan seksual, atau punya pasangan yang mengidap infeksi menular seksual direkomendasikan menjalani tes gonore setiap tahun meski tak ada gejala.
Cara Mengatasi Gonore
Cara utama untuk mengobati gonore adalah lewat pemberian antibiotik. Namun, seperti layaknya bakteri lain, Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore bisa mengembangkan resistansi terhadap antibiotik. Karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat.
Obat antibiotik bisa diberikan lewat suntikan atau pil. Penanganan juga akan disesuaikan bagi wanita hamil yang terdiagnosis mengalami gonore agar nantinya tidak memicu penularan terhadap bayi yang dilahirkan.
Selain pemberian obat antibiotik, penting pula untuk menjaga kebersihan pribadi dan menyetop aktivitas seksual selama menjalani pengobatan. Dengan begitu, infeksi tak menyebar ke individu lain.
Komplikasi Gonore
Gonore yang tak terdeteksi atau dibiarkan tanpa perawatan bisa berkembang dan mengakibatkan komplikasi seperti:
- Peningkatan risiko terkena infeksi HIV
- Infeksi aliran darah
- Infeksi dan peradangan pada sendi
- Penyakit peradangan panggul yang bisa meningkatkan risiko infertilitas dan kehamilan ektopik
- Peradangan epididymis, yakni saluran di bagian belakang testis tempat menyimpan dan membawa sperma
- Keguguran atau kelahiran prematur
- Konjungtivitis pada bayi yang dilahirkan ibu yang terkena gonore saat hamil
Pencegahan Gonore
Gonore bisa dicegah dengan berbagai langkah seperti berikut ini:
- Selalu menggunakan alat pengaman atau kondom saat berhubungan seksual
- Hindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
- Tidak berhubungan seksual dengan pasangan yang mengalami gejala infeksi menular seksual
- Menjalani tes screening bila individu dan pasangan merasa berisiko terinfeksi gonore atau penyakit menular seksual lain
- Menjaga kebersihan diri dengan baik
Kapan Harus ke Dokter?
Gonore memerlukan perhatian ekstra karena kerap muncul tanpa gejala. Karena itu, penting untuk mendatangi dokter dan menjalani tes gonore bila:
- Mengalami gejala
- Memiliki pasangan seksual yang positif mengidap gonore
- Akan menjalani prosedur ginekologi
Tidak hanya membantu dalam deteksi dini dan pengobatan, tes gonore juga penting untuk mencegah penyebaran infeksi ke pasangan seksual.
Narasumber :
dr. Bambang Dwipayana, Sp.D.V.E
Spesialis Dermatovenerologi
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- Gonorrhea – CDC Detailed Fact Sheet. https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea-detailed.htm. Diakses 15 Desember 2023
- Gonorrhea Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/gonorrhea-test/. Diakses 15 Desember 2023
- Drug-Resistant Gonorrhea. https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/drug-resistant/default.htm. Diakses 15 Desember 2023
- Gonorrhea. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4366410/. Diakses 15 Desember 2023
- Prevalence and factors associated with gonorrhea infection with respect to anatomic distributions among men who have sex with men. https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0211682. Diakses 15 Desember 2023
- Resistance-Guided Treatment of Gonorrhea: A Prospective Clinical Study . https://academic.oup.com/cid/article/73/2/298/5882191. Diakses 15 Desember 2023
- Sexually Transmitted Neisseria gonorrhoeae Infections—Update on Drug Treatment and Vaccine Development. https://www.mdpi.com/2305-6320/8/2/11. Diakses 15 Desember 2023
- Challenges with gonorrhea in the era of multi-drug and extensively drug resistance – are we on the right track?. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1586/14787210.2014.906902. Diakses 15 Desember 2023