• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apa Itu Voltaren, Solusi Efektif untuk Mengatasi Nyeri dan Peradangan

Voltaren

Nyeri adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Untuk mengatasi nyeri, saat ini banyak pilihan medis yang tersedia. Salah satunya pengobatan dengan Voltaren. Artikel berikut akan membahas obat yang kerap diresepkan dokter ini secara mendalam.

Apa Itu Voltaren?

Voltaren adalah produk obat dengan kandungan diklofenak yang termasuk kelompok obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat dalam tubuh yang berperan dalam timbulnya rasa nyeri, peradangan, dan demam. Prostaglandin diproduksi di lokasi cedera atau peradangan dan menyebabkan pembengkakan, nyeri, serta sensitivitas di area tersebut.

buat jani dokter primaya

Menurut studi di Arthritis Research and Therapy, diklofenak dalam dosis 150 mg per hari memiliki efektivitas yang lebih baik dalam meredakan nyeri dibanding selekosib (200 mg/hari), naproksen (1.000 mg/hari), dan ibuprofen (2.400 mg/hari).

Voltaren tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, termasuk tablet, gel, salep, dan supositoria. Bentuk sediaan yang berbeda dirancang untuk memberikan efek yang berbeda pula. Misalnya gel Voltaren sering digunakan untuk nyeri lokal seperti keseleo atau cedera olahraga, sementara tablet lebih cocok untuk nyeri sistemik seperti artritis.

Voltaren termasuk golongan obat keras yang bisa didapatkan dengan resep dokter. Hal ini karena potensinya yang kuat dan kemungkinan efek samping yang perlu dipantau.

Manfaat  

Khasiat utama Voltaren adalah analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Dengan khasiat  tersebut, Voltaren antara lain bermanfaat untuk:

  • Mengurangi nyeri akut dan kronis, misalnya nyeri otot akibat olahraga, pascaoperasi, serta nyeri reumatoid artritis, osteoartritis, dan spondilitis ankilosa
  • Mengatasi peradangan yang kerap terjadi pada kondisi seperti artristis dan cedera jaringan lunak
  • Meredakan kekakuan sendi sehingga mobilitas meningkat
  • Menurunkan suhu tubuh dalam kondisi tertentu

Dosis dan Aturan Pakai  

Penentuan dosis Voltaren didasarkan pada bentuk sediaan dan kondisi yang ditangani. Sebagai contoh, dosis Voltaren oral yang umumnya direkomendasikan adalah:

Osteoartritis

  • 100-150 mg per hari, dibagi menjadi 50 mg (dua-tiga kali minum) atau 75 mg (dua kali minum)

Reumatoid artritis

  • 150-200 mg per hari, dibagi menjadi 50 mg (tiga-empat kali minum) atau 75 mg (dua kali minum)
Baca Juga:  Sucralfate: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Spondilitis ankilosa

  • 100-125 mg per hari, diberikan empat kali masing-masing 25 mg dengan dosis tambahan 25 mg sebelum tidur jika perlu

Untuk kondisi apa pun, diperlukan resep dokter dalam menggunakan Voltaren agar hasilnya maksimal dan aman. Para pakar menyarankan obat ini diberikan dalam dosis rendah terlebih dahulu sembari memantau kondisi dan respons pasien sebelum meningkatkan dosis bila dibutuhkan.

Bagaimana Cara Menggunakan Voltaren?

Voltaren tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, dari tablet oral hingga injeksi. Penggunaannya mesti sesuai dengan bentuk sediaan itu.

Tablet oral:

  • Konsumsi bersama makanan untuk mengurangi iritasi lambung
  • Telan utuh dengan air, jangan dikunyah
  • Gunakan pada waktu yang sama setiap hari

Gel/salep:

  • Bersihkan area yang akan diobati
  • Oleskan tipis dan ratakan dengan lembut
  • Cuci tangan setelah penggunaan

Injeksi

  • Hanya boleh dilakukan tenaga medis

Untuk semua jenis sediaan, pastikan memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakannya. Untuk Voltaren tablet, bila ada dosis yang terlewat, segera minum obat dengan dosis itu setelah ingat. Tapi bila jadwal minum dosis berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis semula tanpa menambahkan dosis sendiri.

Konsumsi Voltaren bisa dihentikan bila keluhan sudah reda. Obat ini tidak disarankan dikonsumsi dalam jangka panjang, kecuali atas petunjuk dokter.

Cara Penyimpanan  

Demi menjaga kualitas kandungan obat Voltaren, pastikan menyimpannya dengan benar. Caranya:

  • Simpan dalam suhu ruangan dan kemasannya tertutup rapat
  • Hindari paparan sinar matahari langsung
  • Jangan menaruh obat di tempat yang lembap atau berpotensi mengalami kelembapan
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Segera buang obat yang telah kedaluwarsa

Interaksi Voltaren dengan Obat Lain

Voltaren bisa berinteraksi dengan berbagai obat lain dan menyebabkan peningkatan risiko efek samping hingga menurunkan efektivitas obat yang dikonsumsi. Berikut ini sejumlah potensi interaksi Voltaren dengan obat lain yang perlu diperhatikan:

  • Antikoagulan (obat pengencer darah): dapat meningkatkan risiko perdarahan
  • Obat penurun tekanan darah: mengurangi efektivitas obat antihipertensi
  • Obat antiinflamasi nonsteroid lain: meningkatkan risiko masalah gastrointestinal
  • Diuretik: mengurangi efektivitas diuretik
Baca Juga:  Penyebab Ngantuk di Pagi Hari, Apa Solusinya? 

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Voltaren

Sebelum menjalani pengobatan dengan Voltaren, penting untuk memberi tahu dokter semua obat yang sedang konsumsi dan kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut ini sejumlah kondisi yang memerlukan perhatian ketika menggunakan Voltaren:

  • Gangguan lambung
  • Gangguan ginjal atau hati
  • Kehamilan dan menyusui
  • Alergi
  • Lansia (di atas 65 tahun)
  • Memiliki masalah kekebalan tubuh

Efek Samping dan Bahaya  

Efek samping Voltaren yang umum meliputi:

  • Gangguan pencernaan
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Ruam kulit
  • Gatal
  • Rasa kantuk

Efek samping ini termasuk ringan  dan tak memunculkan kekhawatiran. Adapun efek samping yang serius tapi jarang terjadi antara lain:

  • Perdarahan saluran cerna
  • Gangguan fungsi hati
  • Peningkatan risiko serangan jantung
  • Gangguan fungsi ginjal

Alternatif Obat Sejenis Voltaren

Bila Voltaren tidak cocok atau tak bisa digunakan, terdapat beberapa alternatif obat dengan khasiat serupa yang mungkin dapat dipilih, antara lain:

  • Ibuproksen
  • Naproksen
  • Selekosib
  • Parasetamol
  • Glukosamin dan kondroitin

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter ketika:

  • Nyeri tidak kunjung reda setelah menggunakan Voltaren dalam beberapa hari
  • Terjadi efek samping yang serius, seperti reaksi alergi berat dan perdarahan
  • Mengalami masalah kesehatan lain yang membutuhkan penyesuaian dosis

Narasumber:

dr. Lola Dwi Syahtira

Dokter Umum

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below