Kenali Jenis Leukemia, Ciri, dan Perbedaannya

Leukemia adalah jenis kanker yang berkembang dari sel-sel darah putih yang biasanya bermula dari sumsum tulang belakang. Ada jutaan orang di seluruh dunia yang mengalami kondisi ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis leukemia, ciri, dan perbedaan di antara jenis-jenis itu serta pilihan pengobatan yang tersedia. Pengetahuan yang lebih dalam tentang leukemia bisa membantu kita mengenali tanda-tanda awalnya serta meningkatkan kesadaran akan jenis kanker darah ini.

Jenis, Ciri, dan Perbedaan Leukemia

Setiap orang memiliki sistem darah yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping darah atau trombosit. Komponen-komponen darah ini diproduksi utamanya oleh sumsum tulang dan ditunjang oleh beberapa organ lain. Fungsi dari komponen darah ini sangat penting bagi oksigenasi tubuh, sistem imunitas, serta pembekuan darah.

Keganasan yang melibatkan komponen darah dan juga organ pembentuk darah ini disebut juga sebagai leukemia. Leukemia ditandai dengan pertumbuhan secara tidak normal dan tak terkendali dari salah satu komponen darah tersebut. Akibatnya, terjadi penumpukan sel yang abnormal dan seiring dengan waktu memicu gangguan pada fungsi berbagai organ penting.

Terdapat beberapa jenis leukemia. . Dikutip dari American Cancer Society, jenis leukemia yang dialami seseorang akan menentukan peluang dan jenis pengobatan yang dinilai paling efektif. Karena itu, penting untuk menegakkan diagnosis yang akurat, termasuk memastikan jenis leukemia yang diderita, sebagai langkah awal untuk menghadapi leukemia.

Leukemia bisa dibedakan menurut laju perkembangannya, yakni kronis (lambat) atau akut (cepat). Penyakit ini juga bisa diklasifikasikan berdasarkan asal sel leukemia yang ditemukan, yaitu sel limfoid atau sel myeloid. Berikut ini empat jenis leukemia yang umum:

Leukemia Limfositik Akut (ALL)

Ini jenis leukemia yang paling umum dan banyak dijumpai pada anak-anak walau orang dewasa bisa juga mengalaminya. Nama lainnya adalah leukemia limfoblastik akut. Kanker darah ini bermula dari sel limfoid sumsum tulang dan bisa cepat menyebar ke bagian tubuh yang lain, antara lain sistem saraf pusat, hati, dan kelenjar getah bening.

Leukemia Myeloid Akut (AML)

Jenis leukemia yang agresif ini banyak terjadi pada orang dewasa, tapi bisa juga mempengaruhi anak-anak. Sesuai dengan namanya, jenis leukemia ini bermula dari sel myeloid. Sel leukemia ini dapat dengan cepat menyebar ke darah di organ atau sistem tubuh lain. Nama lainnya adalah leukemia myelogenous akut atau leukemia mielositik akut.

Leukemia Limfositik Kronis (CLL)

Jenis leukemia ini bermula dari sel limfoid, tapi pertumbuhannya lambat. Umumnya leukemia limfositik kronis menyerang orang dewasa yang telah berusia tua. Orang yang mengalami jenis leukemia ini biasanya baru merasakan gejala dalam waktu lama setelah sel leukemia makin menumpuk dan menyebar ke area tubuh lain.

Leukemia Myeloid Kronis (CML)

Berasal dari sel myeloid, leukemia jenis ini juga tumbuh dengan lambat. Gejalanya mungkin baru muncul setelah bertahun-tahun atua berbulan-bulan lamanya. Leukemia myeloid kronis lebih sering mempengaruhi orang dewasa.

Trending

Buta: Membahas Hilangnya Kemampuan Penglihatan

Selain keempat jenis leukemia yang umum itu, terdapat beberapa lainnya yang terbilang langka atau jarang terjadi, seperti:

• Leukemia promielositik akut
• Leukemia basofilik kronis
• Leukemia eritroid kronis

Jenis leukemia ini lebih serius dan karena itu memerlukan perawatan medis yang lebih intensif.

Berdasarkan penjelasan di atas, ciri dan perbedaan tiap jenis leukemia bisa diringkas sebagai berikut:

Pengobatan Leukemia

Pengobatan leukemia biasanya bersifat holistik atau melibatkan kombinasi beberapa metode demi hasil yang optimal. Tim medis yang terdiri atas dokter spesialis hematologi-onkologi, ahli radiasi, ahli bedah, dan profesional kesehatan lain akan berkolaborasi untuk membantu merekomendasikan rencana perawatan yang sesuai. Pilihan pengobatan itu biasanya meliputi:

Kemoterapi

Penggunaan obat-obatan khusus untuk mematikan atau mengendalikan pertumbuhan sel-sel kanker. Obat itu bisa diberikan lewat mulut atau melalui pembuluh darah atau menggunakan infus.

Terapi radiasi

Dalam terapi ini, sinar radiasi berenergi tinggi digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Sinar itu bisa diarahkan ke area tertentu saja atau ke seluruh tubuh pasien sesuai dengan tingkat persebaran sel kanker.

Terapi tertarget

Terapi ini menggunakan obat-obatan yang secara spesifik dirancang untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat, biasanya untuk kanker yang masih dalam tahap awal.

Imunoterapi

Terapi ini memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker dengan menggunakan antibodi monoklonal dan terapi sel T yang dimodifikasi untuk mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker.

Transplantasi sumsum tulang

Untuk jenis leukemia yang tak menunjukkan respons yang diharapkan setelah dilakukan terapi, dokter bisa menyarankan transplantasi sumsum tulang, yaitu mengganti sumsum tulang yang abnormal dengan sumsum tulang yang sehat dari donor maupun diri sendiri.

Di samping tindakan pengobatan itu, pasien perlu menjalani pemantauan dan pengelolaan gejala sesuai dengan anjuran dokter. Leukemia membutuhkan perawatan secara berkala dan dalam jangka panjang karena belum ada obat yang bisa memulihkan pasien sepenuhnya. Karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis sedini mungkin sehingga perawatan bisa dimulai secepatnya.

Narasumber:

dr. Daniel Rizky, Sp. PD-KHOM

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi

Primaya Hospital PGI Cikini