• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Bahaya Tersembunyi: Kenali Gejala Alergi Obat dan Cara Mencegahnya

Bahaya Tersembunyi Kenali Gejala Alergi Obat dan Cara Mencegahnya

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam penemuan obat, telah menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan. Alergi obat merupakan salah satu jenis alergi yang patut menjadi perhatian masyarakat. Sehingga terkadang ketika memeriksakan diri  ke klinik atau rumah sakit,  kerap kali dokter menanyakan adanya riwayat alergi sebelumnya terhadap sesuatu baik berupa alergi makanan, cuaca maupun obat obatan ketika dokter akan meresepkan obat.  Hal ini menjadi sangat  penting karena reaksi yang timbul dari alergi obat bisa membahayakan jiwa seseorang.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Alergi Obat

Alergi obat adalah reaksi sistem imun yang berlebihan yang menganggap obat tertentu dapat membahayakan tubuh. Obat apa pun, baik non-resep, dengan resep, maupun herbal, dapat memantik reaksi alergi. Meski demikian, biasanya hanya golongan obat tertentu yang bisa menyebabkan alergi.

Harus digarisbawahi bahwa alergi obat berbeda dengan efek samping obat. Efek samping adalah kemungkinan reaksi terhadap suatu obat yang telah diketahui. Karena itu, efek samping selalu tercatat pada label obat. Alergi obat juga berbeda dengan keracunan obat yang disebabkan oleh kelebihan dosis.

Reaksi alergi obat tak bisa diprediksi. Reaksi itu merupakan hasil respons sistem imun terhadap obat atau bahan yang digunakan untuk pembuatan obat tersebut yang merangsang produksi zat kimia dari tubuh untuk melawan obat atau bahan tersebut.

Alergi obat seringnya diketahui pada masa kanak-kanak ketika anak mendapat obat tertentu saat menjalani perawatan dokter. Namun gejala tidak selalu langsung muncul saat anak terpapar obat itu. Tak jarang reaksi alergi baru terlihat setelah anak beberapa kali terkena paparan obat tersebut.

Alergi obat dapat terjadi pada semua umur, namun lebih sering terjadi pada usia muda dan lebih sering pada wanita dibandingkan pria.

 

Gejala

Gejala alergi obat yang ringan biasanya tidak langsung muncul sesaat setelah menelan obat pemicu alergi. Gejala itu bisa baru terasa setelah beberapa jam, hari, bahkan minggu kemudian. Namun gejala yang serius bisa lebih cepat muncul. Gejala reaksi hipersensitivitas obat sangat bervariasi dan dapat menyerupai gejala berbagai penyakit. Gejala yang muncul dapat bermanifestasi pada berbagai bagian tubuh atau organ.

Menurut penjelasan di Journal of Allergy dan Clinical Immunology, reaksi alergi obat bisa mempengaruhi sejumlah sistem organ dan menyebabkan berbagai gejala.

Gejala yang biasa muncul antara lain:

  • Ruam kulit
  • Kulit bentol-bentol
  • Gatal
  • Demam
  • Sesak napas
  • Mengi
  • Pilek
  • Mata gatal dan berair

 

Penyebab

Alergi obat terjadi ketika sistem imun keliru mengidentifikasi obat sebagai zat berbahaya, seperti virus atau bakteri. Ketika sistem imun mendeteksi obat sebagai zat berbahaya, sistem ini mengembangkan antibodi yang spesifik ditujukan untuk melawan obat tersebut. Saat pertama kali mengonsumsi suatu obat, mungkin reaksi antibodi belum muncul sehingga tak ada gejala alergi.

Baca Juga:  Seberapa Cepat Penyebaran Virus Corona?

Namun begitu tubuh terpapar obat yang sama lagi, antibodi akan menandai obat itu dan menyerangnya. Zat kimia yang dilepaskan dari aktivitas antibodi itu menyebabkan gejala yang berkaitan dengan reaksi alergi. Belum diketahui pasti bagaimana sistem imun bisa salah mengidentifikasi obat sebagai zat berbahaya.

Beberapa jenis obat yang biasa menyebabkan alergi antara lain:

  • Antibiotik, seperti penisilin
  • Pereda nyeri, misalnya aspirin dan ibuprofen
  • Obat kemoterapi untuk kanker
  • Obat autoimun, misalnya untuk rheumatoid artritis

 

Cara Dokter Mendiagnosis Alergi Obat

Diagnosis yang akurat sangatlah penting dalam alergi obat. Untuk menentukan diagnosis hal yang sangat penting yaitu wawancara (anamnesis). Dokter biasanya akan menanyakan jenis jenis obat yang sudah atau pernah dikonsumsi, gejala yang pertama kali muncul, kapan menggunakan obat yang diduga menyebabkan alergi, dan apakah gejala membaik atau justru memburuk sebelum datang ke dokter.Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan terkadang dibutuhkan pemeriksaan tambahan atau penunjang.

Dokter bisa meminta pasien menjalani tes tambahan untuk menegakkan diagnosis, seperti:

  • Tes kulit: dokter atau perawat menggunakan obat yang diduga memicu alergi ke kulit pasien, misalnya dengan jarum kecil yang digoreskan pada kulit, injeksi, atau Jika positif, kulit biasanya akan menjadi merah, gatal, dan bengkak. Namun bila gejala itu tak muncul, bukan berarti hasilnya pasti negatif. Bisa jadi diperlukan tes lain untuk memastikan diagnosis.
  • Tes darah: sampel darah pasien diambil untuk diperiksa di laboratorium. Selain mendeteksi alergi, tes ini bertujuan mengecek apakah ada penyakit atau kondisi lain yang menyebabkan gejala yang dikeluhkan pasien.

 

Cara Mengatasi Alergi Obat

Penanganan pertama jika terjadi reaksi alergi obat yaitu menghentikan pemakaian obat yang dicurigai. Jika menggunakan banyak jenis obat sedapat mungkin semua dihentikan, namun jika tidak memungkinkan maka obat yang hanya berpotensi besar menimbulkan alergi yang dihentikan. Selanjutnya dokter akan melakukan penatalaksanaan khusus terhadap obat yang tetap harus dikonsumsi atau tidak bisa dihentikan ataupun obat yang tidak dapat digantikan dengan jenis obat  dengan rumus imunokimia yang berlainan. Prosedur yang bisa dilakukan diantaranya yang disebut desensitisasi obat.

Dengan perawatan ini, pasien akan diberi obat yang menyebabkan alergi dalam dosis kecil, lalu dosis ditambahkan setiap 15-30 menit selama beberapa jam atau hari. Bila tak ada reaksi alergi hingga dosis yang dibutuhkan, artinya pasien bisa meminum obat tersebut.

Baca Juga:  Rabun Dekat di Usia Muda? Yuk Ketahui Penyebabnya

Pemberian  obat-obatan tergantung berat ringannya gejala yang timbul. Gejala ringan umumnya akan hilang jika obat penyebab alergi dihentikan. Selain itu, dokter bisa meresepkan obat antihistamin yang bisa meredakan reaksi alergi. Obat lainnya adalah kortikosteroid untuk mengatasi peradangan yang berkaitan dengan gejala yang lebih serius.

 

Komplikasi

Alergi obat dapat memicu reaksi yang serius hingga komplikasi yang membahayakan. Misalnya peradangan ginjal akut atau nefritis yang bisa menyebabkan demam, darah di dalam urine, kebingungan, dan pembengkakan organ tubuh. Komplikasi lain termasuk anemia atau kekurangan sel darah merah serta ruam obat dengan eosinofilia dan gejala sistemik yang menyebabkan ruam di sekujur tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kenaikan jumlah sel darah putih.

Komplikasi alergi obat yang mengancam jiwa adalah anafilaksis yang terjadi ketika banyak sistem tubuh mengalami kegagalan fungsi. Gejalanya antara lain:

  • Penyempitan tenggorokan dan saluran udara sehingga sulit bernapas
  • Kram perut
  • Mual
  • Muntah atau diare
  • Pusing
  • Denyut jantung cepat dan lemah
  • Tekanan darah anjlok
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran

 

Pencegahan

Bagi orang yang memiliki alergi obat, cara yang efektif atau mengurangi reaksi alergi obat yaitu hanya mengkonsumsi obat sesuai indikasi dan berdasarkan rekomendasi dokter.  Pastikan Anda  mengetahui dan mencatat nama obat yang bisa memicu reaksi alergi dan informasikan kepada dokter atau perawat ketika menjalani perawatan atau pemeriksaan di rumah sakit. Bila perlu, kenakan gelang atau kalung yang memuat nama obat penyebab alergi itu.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Reaksi alergi obat yang serius membutuhkan penanganan medis secepatnya. Segera datangi instalasi gawat darurat jika muncul gejala anafilaksis setelah meminum obat. Bila gejala yang dialami ringan, bila memungkinkan secepatnya periksakan diri ke dokter agar dokter bisa mengecek gejala itu secara langsung guna menegakkan diagnosis.

 

Narasumber

dr. Mir`atul Ginayah, Sp.PD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Makassar

Referensi:

  • Drug allergy. https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(09)01564-4/fulltext. Diakses 10 Januari 2023
  • Drug Allergies. https://acaai.org/allergies/allergic-conditions/drug-allergies/. Diakses 10 Januari 2023
  • Diagnosing and managing drug allergy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5929892/. Diakses 10 Januari 2023
  • Drug Allergies. https://aafa.org/allergies/types-of-allergies/medicine-drug-allergy/. Diakses 10 Januari 2023
  • Rapid drug desensitization for immediate hypersensitivity reactions. https://www.uptodate.com/contents/rapid-drug-desensitization-for-immediate-hypersensitivity -reactions. Diakses 10 Januari 2023
  • Importance of Allergic Hypersensitivity to Medications. https://clinmedjournals.org/articles/ijam/international-journal-of-allergy-medications-ijam-4-032.php. Diakses 10 Januari 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below