Anus gatal pasti akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi gatal yang bersumber dari area sekitar lubang dubur ini bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau kondisi tertentu. Meski umum terjadi, kondisi ini tetap butuh perhatian karena bisa mendatangkan komplikasi yang lebih serius.
Mengenal Anus Gatal
Anus gatal adalah kondisi ketika area di sekitar lubang tempat keluarnya feses memunculkan sensasi gatal. Dalam dunia medis, kondisi ini biasa disebut pruritus ani yang berasal dari bahasa Latin. Individu yang mengalami kondisi ini bisa merasakan gatal yang intens sehingga tak tahan ingin menggaruknya.
Rasa gatal pada anus bisa ringan atau berat, bisa pula terasa terus-menerus atau timbul-tenggelam. Anus gatal juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti kemerahan, pembengkakan, atau sensasi terbakar alias perih di sekitar anus. Meskipun dapat sangat mengganggu, kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah dan perubahan gaya hidup, seperti menjaga kebersihan area sekitar anus dan mencegah iritasi kulit.
Namun, dalam beberapa kasus, anus gatal bisa jadi merupakan gejala adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis yang lebih intensif. Kondisi ini juga mungkin berkembang menjadi lebih serius karena upaya pasien untuk meredakan gejala sendiri yang malah memperburuk keadaan.
Gejala
Gejala utama anus gatal adalah rasa gatal di sekitar anus. Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk:
- Kulit di sekitar anus kering dan retak-retak
- Pembengkakan di area sekitar anus
- Kulit di area anus berwarna kemerahan dan muncul ruam
- Sensasi terbakar atau perih pada anus
- Keluar cairan atau lendir dari anus
- Merasa nyeri atau tidak nyaman ketika buang air besar
- Keinginan kuat untuk menggaruk atau menggosok area sekitar anus
Gejala ini bisa terjadi selama beberapa hari hingga berbulan-bulan. Bila terjadi perdarahan, lecet, atau nanah, dibutuhkan pemeriksaan oleh dokter untuk memperoleh perawatan yang tepat.
Penyebab
Penyebab anus gatal tak selalu bisa diketahui dengan pasti. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:
- Infeksi kulit: infeksi jamur, bakteri, atau virus dapat menyebabkan rasa gatal pada area sekitar anus
- Iritasi kulit: penggunaan sabun atau tisu toilet atau pakaian yang terlalu ketat atau kasar bisa mengakibatkan kulit di sekitar anus menjadi kering, retak, dan gatal
- Alergi: alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan reaksi kulit berupa gatal di sekitar anus
- Hemoroid: pelebaran pembuluh darah di area anus dan rektum alias wasir ini dapat membuat anus terasa gatal
- Penyakit kulit: penyakit kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, dan eksim dapat menyebabkan anus gatal, termasuk akibat tidak membersihkan area anus dengan tuntas setelah buang air besar
- Konstipasi: konstipasi atau sembelit dapat menyebabkan kotoran terakumulasi di dalam usus bisa mengakibatkan iritasi dan rasa gatal di sekitar anus
- Kanker anus: kanker anus termasuk penyebab anus gatal yang sangat jarang terjadi
Selain sejumlah penyebab itu, ada kemungkinan pemicu anus terasa gatal adalah psikogenik alias berkaitan dengan pikiran. Kondisi ini disebut gatal psikogenik.
Cara Dokter Mendiagnosis?
Guna menegakkan diagnosis anus gatal, dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa area sekitar anus untuk melihat tanda-tanda infeksi atau peradangan. Sejumlah tes dan prosedur yang mungkin dibutuhkan untuk mengonfirmasi diagnosis antara lain:
- Tes kulit untuk mengecek reaksi alergi atau infeksi pada kulit di area anus
- Tes tinja guna mendeteksi infeksi atau parasit yang mungkin memicu anus gatal
- Kolonoskopi: penggunaan alat khusus untuk melihat bagian dalam usus besar dan rektum untuk mengecek kemungkinan penyebab rasa gatal pada anus
- Biopsi: pengambilan sampel jaringan kulit di sekitar anus untuk diperiksa di laboratorium
Cara Mengatasi Anus Gatal
Penanganan anus gatal bergantung pada penyebabnya. Sejumlah pilihan caranya antara lain:
- Menjaga kebersihan area sekitar anus: mandi atau rutin membersihkan area sekitar anus dengan air dan sabun yang lembut bisa membantu mengurangi rasa gatal. Setelah dibersihkan, pastikan area sekitar anus benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian.
- Menghindari pemicu: bila anus gatal terjadi akibat iritasi kulit, hindari faktor pemicu seperti pakaian ketat, tisu toilet beraroma, serta sabun atau produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia keras
- Menggunakan krim kortikosteroid: krim ini bisa membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan, tapi harus dengan resep dokter agar aman
- Minum obat antihistamin: bila penyebab anus gatal adalah alergi, dokter akan meresepkan obat antihistamin untuk meredakan gejala
- Mengatasi sembelit: konsumsi makanan yang kaya akan serat dan minum banyak air untuk membantu menjaga kesehatan dan kelancaran sistem pencernaan
- Mengobati infeksi: untuk mengatasi infeksi yang mengakibatkan anus gatal, dokter akan memberikan obat antibiotik atau antijamur sesuai dengan penyebabnya
Komplikasi
Anus gatal bisa menyebabkan komplikasi jika tak mendapat perawatan yang tepat. Di antaranya:
- Luka pada kulit di area anus akibat digaruk terlalu keras sehingga membuka jalan bagi infeksi bakteri atau jamur
- Kudis atau infeksi kulit akibat kutu yang bisa menyebar ke seluruh tubuh bila tak diobati
- Robekan atau retakan di dinding anus
- Pembengkakan pembuluh darah memburuk bila anus digaruk terus-menerus
Pencegahan
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah anus gatal:
- Membersihkan area anus dengan lembut setelah buang air besar. Gunakan tisu basah atau bilas dengan air agar lebih bersih.
- Menghindari penggunaan sabun berbahan kimia keras atau beraroma kuat yang bisa menyebabkan iritasi dan gatal.
- Mengenakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut, terutama pakaian dalam.
- Membatasi makanan pedas karena bisa menyebabkan iritasi pada area anus.
- Minum banyak air untuk membantu melunakkan feses dan mencegah sembelit.
- Tidak menggaruk area anus bila terasa gatal karena bisa malah memperburuk kondisi kulit di area anus.
- Tidak duduk terlalu lama karena bisa membuat area anus menjadi lembap dan gatal.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika merasa anus gatal, penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa segera diatasi. Jika anus gatal sering dirasakan atau terjadi bersamaan dengan gejala lain yang lebih serius, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Reviewed by
dr. Aldrich Kurniawan Liemarto, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Itchy anus (pruritus ani). https://www.healthdirect.gov.au/itchy-anus. Diakses 8 Maret 2023
- Pruritus Ani. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2647235/. Diakses 8 Maret 2023
- Pruritus ani: etiology and management. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20109637/. Diakses 8 Maret 2023
- Pruritis Ani Expanded Version. https://fascrs.org/patients/diseases-and-conditions/a-z/pruritis-ani-expanded-version. Diakses 8 Maret 2023
- Psychogenic itch. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5830411/. Diakses 8 Maret 2023
- Pruritus ani. https://www.racgp.org.au/afp/2010/june/pruritus-ani. Diakses 8 Maret 2023
- Anal Itching (Pruritus Ani). https://www.msdmanuals.com/home/digestive-disorders/anal-and-rectal-disorders/anal-itching. Diakses 8 Maret 2023
- How to ease an itchy bottom yourself. https://www.nhs.uk/conditions/itchy-anus/. Diakses 8 Maret 2023