Cara Mengatasi Fenomena Raynaud sekaligus Pencegahannya

Saat Anda mengalami perubahan warna jari-jari tangan menjadi pucat kebiruan disertai  kebas pada tangan yang disertai nyeri dan kesemutan, maka itu bisa jadi pertanda fenomena raynaud. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah mengalami penyempitan. Akibatnya, aliran darah yang mengalir ke ujung jari tangan terhambat.

Selain tangan yang merasa kebas, kondisi ini juga seringkali ditandai pada bagian tubuh lain yang jauh dari jantung. Misalnya jari tangan dan kaki yang dingin, kulit telinga yang berubah membiru, hingga lidah dan hidung yang terasa nyeri. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi fenomena raynaud, yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Fenomena Raynaud?

Fenomena Raynaud yaitu kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan antara proses pelebaran dan penyempitan arteri. Umumnya, terjadi pada area yang jauh dari jantung seperti pada jari-jari tangan atau kaki, telinga, hidung, puting, hingga bibir. Akibatnya, area tersebut akan terasa kebas, nyeri, dan mati rasa.

Fenomena ini bersifat sementara, dapat pulih sendiri, namun dapat terjadi berulang kali keadaan penyempitan pembuluh darah arteri ini dapat berdiri sendiri atau menyertai  suatu penyakit tertentu.

• Bila tidak menyertai penyakit lain, fenomena raynaud awalnya bersifat ringan. Tetapi bila menyertai penyakit lain umumnya bersifat ringan hingga berat. Selain rasa nyeri maupun kebas, kondisi ini juga dapat mengakibatkan warna kulit berubah menjadi kebiruan maupun pucat. Kondisi ini dapat terjadi berulang-ulang kali kambuh sehingga jika tidak mendapatkan penanganan maka dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Fenomena Raynaud awalnya berupa gejala ringan sehingga sering diabaikan. Hal ini disayangkan karena fenomena ini dapat merupakan gejala awal  dari penyakit yang mendarsari yang akan menjadi lebih berat jika diabaikan.
• Gejala yang khas dari Fenomena Raynaud adalah perubahan 3 warna di daerah yang terkena. Area yang terdampak akan berwarna putih atau pucat, lalu diikuti warna kebiruan, lalu akan berubah menjadi merah.

Jenis-Jenis Sindrom Raynaud

Ada dua jenis sindrom raynaud yang dibagi berdasarkan penyebabnya dan tingkat keparahan gejalanya. Di antaranya yaitu:

Penyakit Raynaud (Primer)

Yaitu sindrom Raynaud yang tidak disebabkan oleh penyakit lain namun sifatnya ringan dan mudah sembuh.

Fenomena Raynaud (Sekunder)

Yaitu tipe sindrom raynaud yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Contohnya karena gangguan pembuluh arteri hingga autoimun. Sifatnya serius sehingga butuh penanganan secara cepat.

Penyebab Fenomena Raynaud

Penyebab sindrom Raynaud primer belum diketahui dengan pasti, namun untuk tipe sekunder dapat disebabkan oleh:

Trending

Buta: Membahas Hilangnya Kemampuan Penglihatan

• Suhu dingin.
• Tekanan mental.
• Penyakit autoimun.
• Gangguan pembuluh darah arteri.
• Penggunaan obat-obatan tertentu.
• Aktivitas dengan gerakan berulang.
• Carpal tunnel syndrome.
• Infeksi virus dalam darah.
• Cedera tangan/kaki.

Gejala Fenomena Raynaud

Penderita kondisi ini umumnya akan mengalami beberapa gejala fenomena Raynaud seperti halnya berikut ini:

• Perubahan warna pada jari tangan/kaki, telinga, puting, bibir, hidung, atau lainnya.
• Kebas dan mati rasa, kadang disertai nyeri pada area terdampak.
• Penurunan suhu pada area terdampak.

Cara Dokter Mendiagnosis

Dalam mendiagnosis fenomena Raynaud, maka dokter bisa menggunakan beberapa metode berikut:

• Wawancara medis.
• Pemeriksaan fisik.
• Tes darah.
• Tes simulasi dingin.
• Nailfold capillaroscopy.
• Panel autoimun.

Pencegahan Fenomena Raynaud

Belum ada pencegahan secara khusus untuk mengatasi hal ini. Namun, Anda bisa mencoba menghindari paparan suhu dingin berlebih dan pastikan mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter lalu kita harus menjaga tangan dan kaki tetap hangat, menghindari rokok & kafein, menghindari obat yang meningkatkan sistem simpatis tubuh, dan mengontol emosi dan manajemen stress.

Pengobatan Fenomena Raynaud

Mengutip dari Mayoclinic, bahwa saat ini belum ada pengobatan yang secara khusus untuk menyembuhkan kondisi ini. Walau demikian, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala yang ada. Di antaranya yaitu melalui:

Pengobatan Medis

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengobati gejala ini. Di antaranya yaitu:

• Vasodilator: obat jenis ini dapat melebarkan pembuluh darah sehingga gejala dapat berkurang. Contohnya ada prostaglandin, sildenafil, losartan, hingga fluoxetine.
• Alpha-1 blocker: obat ini dapat melawan efek dari norepinephrine sehingga pembuluh darah akan lebih lebar. Contohnya yaitu doxazosin dan prazosin.
• Nitroglycerin topikal: krim atau salep nitroglycerin yang dioleskan ke bagian yang bermasalah dapat membantu meredakan gejala yang ada.
• Dihydropyridine: yaitu jenis calcium channel blocker yang berperan dalam pembuluh darah paling kecil yang ada di kaki maupun tangan. Contohnya ada amlodipine, felodipine, dan juga nifedipine.

Injeksi atau Suntik Botox

Injeksi Botox adalah terapi yang dapat diberikan untuk fenomena raynauds yang berat. Injeksi lokal Botox dapat mencegah pelepasan neurotransmitter yang menyebabkan kontraksi pembuluh darah.

Operasi Saraf

Simpatektomi merupakan salah satu prosedur operasi saraf yang dapat dokter lakukan. Dokter akan melakukan operasi pada saraf simpatetik yang merupakan bagian yang mengendalikan vasokonstriksi yang menyebabkan fenomena raynaud ini.

Tindakan bedah dipertimbangkan pada kasus  Raynauds yang berat dan bila terapi yang diberikan medis sebelumnya tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Komplikasi

Umumnya kondisi ini jarang menimbulkan komplikasi namun pada fenomena Raynaud yang menyertai penyakit tertentu dapat menimbulkan fenomena Raynaud yang berat dan menimbulkan kondisi seperti:

• Perubahan bentuk jari.
• Gangrene (kematian jaringan).

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda menderita kondisi di atas. Sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab kondisi ini dan mencegah berjalannya aktivitas penyakit yang mendasari fenomena tersebut.

Narasumber:

dr. Yovita Limiawan, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Rajawali Hospital

Artikel lainnya:

Mencegah Kelelahan dan Terkena Penyakit saat Mudik Lutut Nyeri: Gejala, Mencegah dan Mengobati