• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Dekongestan Efektif Meredakan Hidung Tersumbat

dekongestan

Hidung tersumbat bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dari kesulitan bernapas, tidur terganggu, hingga sakit kepala, semuanya bisa disebabkan oleh masalah hidung yang mampet. Untuk mengatasi masalah ini, obat dekongestan kerap menjadi pilihan yang efektif. Tapi penggunaan dekongestan tak bisa sembarangan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut seputar dekongestan, termasuk cara pakai dan efek sampingnya serta hal-hal penting lain yang perlu diketahui.

Apa Itu Dekongestan?

Dekongestan adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat dengan cara menyempitkan pembuluh darah atau mengurangi pembengkakan pada jaringan di area hidung.  Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi saluran pernapasan, misalnya akibat infeksi virus. Alergi, sinusitis, dan polip hidung juga bisa membuat hidung tersumbat.

buat jani dokter primaya

Selain itu, kondisi lingkungan seperti udara kering, asap, dan polusi dapat membuat lapisan hidung teriritasi dan mengganggu aliran napas. NHS menyebutkan solusi yang ditawarkan dekongestan untuk melegakan pernapasan bersifat sementara. Ada risiko ketergantungan jika terus menggunakan obat ini ketika hidung tersumbat.

Terdapat dua macam dekongestan yang lazim digunakan, yakni nasal dan oral. Dekongestan oral antara lain tersedia dalam bentuk tablet, seperti pseudoefedrin dan fenilefrin. Adapun dekongestan nasal biasa ditemukan dalam bentuk semprotan hidung, antara lain oksimetazolin. Setiap jenis obat ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi sama-sama dapat bekerja dengan cepat untuk melegakan hidung tersumbat.

Beberapa obat juga mengandung dekongestan dan bahan lain seperti antinyeri dan antihistamin. Sebagian besar obat ini dijual bebas dan bisa dibeli tanpa resep dokter.

Manfaat Dekongestan

Manfaat utama dekongestan adalah mampu meredakan hidung tersumbat dengan cepat, sekitar 15-30 menit setelah penggunaan. Obat ini terutama digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat flu atau pilek. Kondisi lain yang bisa mendapatkan manfaat dari obat ini termasuk:

  • Rinitis alergi: membantu mengurangi produksi lendir berlebih akibat reaksi alergi
  • Sinusitis akut: meredakan tekanan pada wajah akibat sinusitis akut dengan membuka saluran sinus
  • Gangguan saluran eustakius: saluran yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan tenggorokan ini kadang terasa penuh ketika terjadi infeksi
  • Gangguan tidur: hidung yang tersumbat bisa membuat seseorang sulit tidur sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya

Dosis dan Aturan Pakai Dekongestan

Dosis dekongestan untuk tiap individu bisa berbeda-beda, tergantung kondisi yang dialami dan jenis obat yang digunakan serta usia pasien. Informasi tentang dosis dan aturan pakai umumnya tertera pada kemasan obat. Jika mendapat obat resep dari dokter, ikuti petunjuk dari dokter atau petugas farmasi dalam menggunakan dekongestan.

Baca Juga:  Tramadol, Jenis Obat Pereda Nyeri yang Sering Disalahgunakan

Umumnya dosis umum untuk dekongestan oral adalah:

  • Dewasa: 60 mg setiap 4-6 jam (maksimal 240 mg per hari)
  • Anak-anak: tergantung usia dan berat badan

Adapun penggunaan dekongestan nasal biasanya terbatas 3-4 kali sehari dan tidak lebih dari 3 hari berturut-turut untuk menghindari efek rebound congestion, yakni hidung yang tersumbat kembali dengan lebih parah karena penggunaan berlebih dekongestan nasal. Kondisi ini terjadi ketika lapisan hidung menjadi bergantung pada dekongestan atau juga disebut rhinitis medicamentosa.

Bagaimana Cara Menggunakan Dekongestan?

Demi memperoleh manfaat yang maksimal dan mencegah efek samping, penting untuk mengetahui dan menerapkan cara menggunakan dekongestan yang benar. Berikut ini panduan penggunaannya secara umum:

Dekongestan oral

  • Minum dengan segelas air
  • Bisa dengan atau tanpa makanan
  • Jangan mengunyah atau menghancurkan obat sebelum meminumnya, terutama yang jenis lepas lambat
  • Jaga jarak atau interval waktu yang konsisten antardosis

Dekongestan nasal

  • Pastikan hidung dalam keadaan bersih
  • Posisikan kepala sedikit miring ke depan
  • Masukkan ujung semprotan ke lubang hidung secara perlahan
  • Semprotkan sambil menarik napas dalam-dalam
  • Tunggu beberapa detik sebelum mengembuskan napas

Selalu ikuti petunjuk dokter atau label dalam kemasan ketika hendak menggunakan dekongestan. Pastikan pula tanggal kedaluwarsa obat belum terlewati.

Cara Penyimpanan Dekongestan

Seperti obat pada umumnya, penyimpanan dekongestan mesti tepat agar manfaatnya tak berkurang. Pastikan tempat menyimpan obat ini:

  • Kering, tidak terkena paparan sinar matahari langsung
  • Sejuk, tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas
  • Tak terjangkau oleh anak-anak
  • Tertutup rapat

Interaksi Dekongestan dengan Obat Lain

Penggunaan dekongestan dengan obat lain bisa memicu interaksi yang mempengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Berkonsultasilah dengan dokter ketika hendak menggunakan dekongestan bersama obat lain, di antaranya:

  • Obat alergi antihistamin, seperti cetirizine
  • MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitors) seperti linezolid, metaksalon, fenelzin, dan prokarbazin, yang sebaiknya tidak dikonsumsi selama dua minggu sebelum menggunakan dekongestan
  • Beta-blocker atau obat untuk mengontrol tekanan darah atau penyakit jantung
  • Antidepresan atau obat tidur seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem
  • Obat opioid seperti kodein dan hidrokodon

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Dekongestan

Dekongestan bisa didapatkan tanpa resep dokter, tapi harus berhati-hati dalam penggunaannya. Gunakan dekongestan hanya ketika mengalami hidung tersumbat dan jangan menggunakannya secara berlebihan atau dalam jangka panjang.

Selain itu, hindari berbagi dekongestan dengan orang lain, terutama anak-anak, karena dosisnya bisa berbeda. Untuk beberapa orang dengan kondisi tertentu, sebaiknya gunakan dekongestan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter. Kondisi itu antara lain:

  • Sedang mengonsumsi obat lain
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Hipertiroidisme
  • Pembesaran prostat
  • Masalah pada hati, ginjal, jantung, atau sirkulasi darah
  • Glaukoma
Baca Juga:  Anosmia: Hidung Tidak Bisa Mencium Bau

Selain itu, dekongestan tak boleh diberikan kepada anak berusia 6 tahun ke bawah. Adapun bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

Efek Samping dan Bahaya Dekongestan

Dekongestan secara umum aman, tapi penting untuk menggarisbawahi adanya efek samping dan bahaya yang bisa terjadi, antara lain:

Efek samping umum

  • Peningkatan denyut jantung
  • Gelisah
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Mengantuk

Efek samping serius

  • Tekanan darah tinggi
  • Halusinasi
  • Kejang
  • Pusing parah
  • Gangguan irama jantung
  • Rebound congestion(ketergantungan)

Alternatif Obat Sejenis Dekongestan

Beberapa alternatif obat sejenis dekongestan yang berguna untuk meredakan hidung tersumbat antara lain:

  • Larutan salin (garam) nasal untuk membersihkan dan melembapkan saluran hidung
  • Minyak esensial eukaliptus yang dihirup atau dioleskan tipis di sekitar lubang hidung
  • Antihistamin, terutama untuk mengatasi hidung tersumbat akibat alergi

Selain itu, menggunakan pelembap udara (humidifier) di kamar dan meninggikan kepala saat tidur bisa membantu meringankan gejala hidung tersumbat.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala tidak membaik setelah tiga-lima hari penggunaan dekongestan, segera datangi dokter. Terutama bila gejala itu disertai demam tinggi dan terjadi efek samping yang serius seperti pusing yang parah.

Narasumber:

dr. Ridwan

Dokter Umum

Primaya Hospital Bekasi Utara

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below