Gangguan irama jantung atau aritmia memiliki beragam jenisnya, salah satunya yaitu atrial flutter. Kondisi ini hampir serupa dengan AFib (Atrial Fibrillation). Hanya saja, pada atrial flutter irama jantungnya lebih teratur.
Atrial flutter tidak selalu menimbulkan gejala. Hal inilah yang berpotensi menjadikan kondisi sudah parah baru dapat terdiagnosis. Akibatnya, hal tersebut berisiko menyebabkan stroke dan beragam komplikasi membahayakan lainnya. Apabila Anda ingin tahu lebih mendalam seputar atrial flutter, yuk simak terlebih dahulu rincian lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Atrial Flutter?
Atrial flutter yaitu salah satu jenis aritmia (gangguan irama jantung) yang menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan irama yang kadang juga tidak beraturan. Secara elektrofisiolgi kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan sistem konduksi jantung yang bisa dianalogikan sebagai adanya korslet pada sistem listrik jantung.
Jaringan konduksi listrik jantung tersebut berperan dalam mengendalikan detak jantung seseorang. Jadi, apabila terjadi gangguan, maka akan mengakibatkan denyut jantung menjadi tidak beraturan.
Umumnya, detak jantung pada orang yang normal yaitu antara 60 – 100 kali per menit. Namun, pada penderita atrial flutter dapat berdetak melebihi 150 kali per menit.
Kondisi ini hampir serupa dengan atrial fibrilasi (AFib). Hanya saja, irama jantung pada atrial flutter lebih beraturan. Penderita Atrial Flutter punpada akhirnya jika tidak diobati dapat pula sekaligus terkena Atrial Fibrillasi, khususnya jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau gagal jantung.
Nama | Atrial Flutter |
Gejala Utama | Nyeri dada, merasa sangat lelah, napas pendek, merasa mau pingsan |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis jantung sub spesialis Aritmia & Elektrofisiolgi |
Penyebab Utama | Adanya gangguan pada sistem listrik jantung |
Diagnosis | Anamnesis, pemeriksaan fisik ekokardiogram, elektrokardiogram, pemeriksaan Holter dan uji elektrofisiolgi studi. |
Faktor Risiko | Gagal jantung, usia lanjut, operasi jantung, kondisi kesehatan tertentu |
Pengobatan | Medikamentosa dengan obat dan ablasi (kuratif) |
Pencegahan | Hindari merokok, makan-makanan sehat, olahraga terus, batasi kafein dan alkohol |
Komplikasi | Stroke, serangan jantung, gagal jantung |
Faktor Risiko
Secara umum, ada dua hal yang memengaruhi risiko seseorang terkena atrial flutter. Berikut ini di antaranya:
Masalah Kesehatan
Beberapa masalah kesehatan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena atrial flutter meliputi:
- Gagal jantung.
- Penyakit jantung bawaan.
- PPOK/COPD (Chronic obstructive pulmonary disease).
- Pembekuan darah pada paru-paru.
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit metabolik (Diabetes mellitus, hiperkolesterol, Obesitas)
- Sleep Apnea
Faktor Lain
Selain karena masalah kesehatan, ada beberapa faktor lain yang juga turut serta menjadikan seseorang terkena atrial flutter. Yaitu:
- Pasca operasi jantung.
- Penuaan ( di atas 50 tahun).
- Penyalahgunaan obat-obatan.
- Kecanduan alkohol.
- Minum-minuman tinggi kafein.
- Efek samping obat tertentu.
- Kebiasaan merokok.
Penyebab
Penyebab utama dari Atrial Flutter adalah gangguan sistem kelistrikan pada jantung dimana terjadi kelainan sistem konduksi sehingga terjadi korslet pada aliran listrik jantung.
Gangguan tersebut bisa terjadi karena adanya gangguan kondisi kesehatan tertentu akibat faktor risiko tidak terkendali atau pun karena pasca operasi jantung. Hal tersebut dikarenakan operasi jantung dapat mengubah cara kerja sinyal kelistrikan pada jantung.
Perubahan pada sinyal kelistrikan jantung akan membuat kinerja jantung dalam memompa darah juga berubah. Akibatnya, irama jantung menjadi tidak beraturan. Dalam kasus atrial flutter, detak jantung seseorang akan berdenyut lebih cepat walaupun iramanya cenderung beraturan.
Gejala
Atrial flutter tidak selalu menimbulkan gejala. Bahkan, banyak pasien yang tidak merasakan atau mengeluhkan adanya gejala apa pun. Hal ini karena satu-satunya gejala utama berupa detak jantung yang tidak beraturan hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan medis.
Beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan oleh penderita meliputi
- Sesak napas.
- Napas terasa pendek/mudah lelah
- Rasa tidak nyaman pada dada.
- Kelelahan ekstrem.
- Merasa ingin pingsan.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dalam mendiagnosis kondisi ini, dokter bisa melakukannya melalui tahapan berikut:
- Wawancara medis.
- Pemeriksaan fisik.
- Elektrokardiogram
- Holter monitoring
- Ekokardiogram
- Elektrofisiologistudi
- pemeriksaan
Pencegahan
Dalam mencegah atrial flutter, maka Anda bisa melakukan pola hidup sehat seperti halnya berikut ini.
- Pastikan berat badan selalu ideal.
- Hindari merokok.
- Makan-makanan sehat seperti sayur dan buah.
- Hindari makanan tinggi garam.
- Hindari makanan tinggi lemak jenuh.
- Pastikan untuk kontrol tekanan darah secara rutin.
- Olahraga secara teratur.
- Tidur secara cukup.
- Kelola stres dengan baik.
Pengobatan
Dokter dapat memberikan pengobatan pada atrial flutter yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Pengobatan ditujukan untuk menormalkan denyut jantung dan irama jantung. beberapa di antaranya yaitu:
Pemberian Obat-obatan
- Obat antiaritmia(sesuai indikasi medis)
- Kardioversi, atau pemberian kejut jantung dibawah anestesi umum
Ablasi Jantung
Ablasi jantung yaitu metode untuk mengembalikan jalur konduksi listrik yang normal dengan menghilangkan jalur abnormal tanpa operasi, dengan menggunakan teknik Radiofrekuensi. Tindakan ini bertujuan agar aliran listrik ke jantung akan normal. biasanya, metode ini dilakukan dengan metode 3 Dimensi walaupun kadang pada beberapa kasus dapat dengan 2 Dimensi
Komplikasi
Menurut Mayoclinic, bahwa komplikasi utama dari Atrial flutteri ini yaitu berupa atrial fibrillation (AFib). Sekitar setengah dari penderita atrial flutter akan menjadi atrial fibrillasi dalam rentang waktu 3 tahun.
AFib berpotensi meningkatkan risiko stroke akibat pembekuan darah. Selain itu Atrial Fibrillasi dapat membuat seseorang berisiko terkena:
- Penggumpalan darah di ekstremitas (lengan/tungkai)
- Gagal jantung.
- Serangan jantung.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri Anda ke dokter spesialis jantung apabila Anda mengalami gejala berupa nyeri dada, sesak napas, dan perasaan ingin pingsan. Terlebih, apabila Anda mengalami faktor risiko yang telah kami sebutkan di atas.
Jika kondisi tidak membaik setelah beberapa hari bahkan semakin parah, maka Anda bisa mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin. Apabila Anda menderita gejala berikut, maka segeralah untuk membawa diri Anda ke layanan darurat:
- Nyeri dada tak tertahankan.
- Napas yang pendek dan sesak napas.
- Pingsan
Narasumber:
dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp. JP(K), FIHA
Spesialis Jantung dan Pemuluh Darah
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Atrial Flutter. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atrial-flutter/symptoms-causes/syc-20352586. Diakses pada 30 November 2024.
- Atrial Flutter. https://www.webmd.com/heart-disease/atrial-fibrillation/atrial-flutter. Diakses pada 30 November 2024.
- Atrial Flutter. https://www.healthline.com/health/heart-disease/atrial-flutter. Diakses pada 30 November 2024.
- Atrial flutter, typical and atypical: A review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5522718/. Diakses pada 30 November 2024.
- Other heart rhythm disorders. https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/about-arrhythmia/other-heart-rhythm-disorders. Diakses pada 30 November 2024.
- Atrial flutter. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540985/. Diakses pada 30 November 2024.